27. Tanya Hati Kecil Kamu

88 7 0
                                    

Sejak Nessa menemui Ando dan sudah gak terlalu trauma, Hiro sekarang aktif kembali bekerja seperti saat ia belum kehilangan Indi. Yang lain hanya jadwal Hiro, ia selalu mengatur jam ia pergi dan pulang kantor. Ia selalu memastikan sarapan dan makan malam dengan Nessa.

Walaupun sudah aktif bekerja tapi Hiro juga tetap gak meninggalkan Nessa tanpa pengawasan. Sekarang yang mengawasi Nessa bukan Matius lagi karena Matius harus kembali mengawal Hiro juga membantu semua pekerjaan kantor Hiro. Hiro menyuruh orang kepercayannya bergantian menjaga di depan pintu apartemen, itu semua ia lakukan agak Nessa gak nekat mencoba kabur lagi.

Sekarang ia berada di dalam ruangan ayahnya bersama Matius. Hanya ada tiga orang yang di ruangan itu karena mereka bukan akan membicarakan urusan pekerjaan melainkan membicarakan hal yang harus mereka bereskan.

"Dwi Hanggara sudah mulai menangani kasus perizinan perkebunan sawit di Kalimantan. Dan beberapa kasus lainnya." Kata Matius memulai pembicaraan mereka.

"Apa bisa di urus?" Tanya Kim menatap Matius tajam.

"Bisa, semua bukti sudah terkumpul. Mungkin satu dua hari lagi kita bisa dengar apa berita tentang Dwi Hanggara." Jawab Marius dengan pasti.

"Bagaimana Hiro?" Tanya Kim kali ini kepada Hiro. Hiro yang sedari tadi hanya mendengarkan lalu menatap Kim dengan pandangan menerawang jauh.

"Cukup kita serang titik pokoknya aja. Hiro yakin nantiya mereka akan hancur sendiri dan gak akan melupakan semua itu. pembalasan yang adil, Hiro mau melihat istri dari Dwi Hanggara yang selama ini angkuh dan sombong menderita yang berkepanjangan." Kata Hiro.

"Ada laporan kalau keluarga Hanggara seringkali menyita atau merampas milik orang lain. Salah satunya rumah Nessa." Kata Matius memberi informasi lagi.

Semua yang ada diruangan itu terdiam dengan pemikiran masing-masing tapi tetap tentang keluarga Hanggara.

"Keluarga itu sebenarnya cukup terberkati dengan kekayaan dan bakat yang mereka miliki, tapi sayangnya mereka bukannya memanfaatkan itu semua dengan baik palah bersikap dengan kejam dan menekan orang yang mereka ingin injak." Kata Hiro setelah mereka semua terdiam beberapa saat.

"Sudah waktunya kita memberikan pelajaran kepada mereka, mengembalikan apa yang mereka ambil kepada yang lebih berhak atau yang seharusnya." Lanjut Hiro.

"Mat, atur apa yang seharusnya. Pastikan mereka mendapatkan balasan yang setimpal. Sesuai kata Hiro, kembalikan apa yang mereka ambil kepada pemiliknya atau yang lebih berhak." Kata Kim memberi perintah kepada Matius.

"Baik bos."

"Ingat lakukan dengan halus, seakan-akan itu alami terkuak. Saya gak mau media mencium itu perbuatan kita atau mengkambing hitamkan orang lain." Kata Kim lagi menambahkan.

Matius hanya mengangguk lalu pamit undur diri dari ruangan itu. ia langsung mengurus keluarga Hanggara. Ia ingin masalah ini cepat selesai dan ia kembali focus membantu mengurus perusahaan Kim.

Setelah Matius keluar dari ruangan itu kini hanya ada Hiro dan Kim berdua saja di dalam sana.

"Bagaimana rencana abeoji dengan perusahaan papanya Indi?" Tanya Hiro.

"Sepertinya abeoji gak perlu turun tangan lagi. Masalah itu sebentar lagi selesai dengan sendirinya. Sejak Indi meninggal perusahaan itu mengalami kemunduran. Indi merupakan otak perusahaan itu, dan sekarang perusahaan itu gak mampu lagi mengembangkan apa yang sudah berjalan. Abeoji juga dengar kalau perusahaan itu menggerogot di dalam." Kata Kim.

"Karma yang dibayar langsung. Dulu ia mengkorupsi perusahaan papa, sekarang ia digerogoti dari dalam. Dulu karena kelakuannya yang merasa nyawa seserang gak penting, sekarang ia juga kehilangan Indi, seseorang yang penting dihidupnya." Kata Hiro.

(Not) An Incurable Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang