41. Libur Kerja

48 4 0
                                    

Setelah pertengkarannya dengan Hiro, dua hari kemudian Nessa lalu memutuskan untuk bekerja di resto milik Gilbert sebagai pembuat dessert. Seminggu setelah bekerja, Nessa memutuskan untuk tinggal bersama Indah. Ia juga melarang body guardnya untuk mengantar jemput ataupun mengawalnya lagi.

Hiro menerima semua keputusan yang diambil Nessa, sesekali juga body guardnya memantau keadaan Nessa atas perintah Hiro. Apakah Nessa mengalami gangguan atau tidak. Bagaimana pun Hiro selalu mengkhawatirkan keadaan Nessa apa lagi sekarang mereka berbeda Negara. Kalau terjadi sesuatu dengan Nessa, Hiro gak mungkin langsung menemui Nessa karena perjalanan Jakarta Korea memakan waktu.

Tak terasa sudah satu bulan lebih Nessa bekerja di resto. Ia mulai nyaman dengan semua ini. Setiap hari ia pulang pergi dengan Indah, atau diantar jemput Gilbert. Nessa juga sekali-sekali masih berhubungan dengan Hiro. Mereka makin jarang berkomunikasi, kesibukan Hiro mengurus kantor harabojinya dan juga Nessa yang sudah lelah bekerja.

Hari ini Nessa memutuskan mengambil libur kerja. Ia memutuskan mengunjungi Dania dan Kim di rumahnya. Dania terus mendesak Nessa untuk berkunjung. Sejak Nessa bekerja, Nessa belum mengunjungi Dania dan makam orang tuanya.

Seharian Nessa membuat beberapa macam kue untuk dibawa ke rumah Dania. Sebelum ke rumah Dania sore nanti, ia ingin mengunjungi makam orang tuanya.

***

Nessa meletakkan mawar putih di masing-masing makam orang tuanya.

"Hai ma, pa. Apa kabar? Nessa kangen sama mama papa. Sekarang Nessa udah kerja ma, tabungan mama gak Nessa pake. Sekarang Nessa kerja aja dulu sambil mikir kedepan mau gimana." Nessa mulai bermonolog dengan orang tuanya.

"Papa tau gak, orang yang dulu papa tolong itu baik banget sama Nessa, bahkan dia nganggep Nessa kaya anaknya sendiri. Nessa seneng, walaupun mama papa udah ninggalin Nessa tapi Nessa juga gak berasa sendirian banget, Nessa masih punya temen yang baik kaya kak Indah, kak Gilbert dan Kak Hiro. Juga pengganti orang tua, mama papanya kak Hiro."

"Ma, bantu Nessa jadi pribadi yang lebih baik lagi dan juga pribadi yang lebih dewasa lagi. Bantu Nessa buat ambil keputusan yang baik, supaya Nessa bisa bahagia ke depan."

"Ma, pa. Nessa pergi dulu yah. Nanti kalau Nessa sempat pasti kesini lagi. Semoga mama papa bahagia disana, Nessa juga pasti bahagia disini."

Sejenak Nessa berdiam diri berdoa untuk kedua orang tuanya. Sekarang hanya ini yg dapat Nessa lakukan sebagai baktinya kepada orang tuanya yang telah meninggal. Lantunan doa dan pengharapan semoga orang tuanya tenang dan bahagia disana.

Nessa beranjak meninggalkan pemakaman orang tuanya dan menuju ke rumah Dania.

***

"Eh non Nessa, mau ketemu sama nyonya dan tuan yah?" Tanya pak Maman saat membukakan gerbang untuk Nessa.

"Iya pak, mama udah pulang?"

"Udah baru aja sampe non. Langsung masuk aja."

"Iya pak, makasih yah." Kata Nessa lalu menuju ke pintu utama rumah Dania.

"Ma." Panggil Nessa setelah ia masuk ke ruang keluarga.

"Ya sayang." Dania lalu keluar dari kamarnya, ia sudah menggunakan pakaian santainya dan sudah mandi sore. "Kamu udah sampe sayang? Barusan apa dari tadi?"

"Nessa baru aja sampe. Ini Nessa buatin cup cake buat mama." Kata Nessa sambil menyerahkan kue yang ia bawa.

"Sini duduk. Kamu mau minum apa?" Tanya Dania yang sudah duduk di sofa dan meletakkan kue yang dibawa Nessa diatas meja dan mengambilnya satu.

(Not) An Incurable Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang