44. Misi Haraboji

54 4 0
                                    

Semalam Nessa sudah menghubungi Indah bahwa ia akan menginap di apartemen Hiro. Jadi pagi ini seperti rutinitas sebelum Hiro berangkat ke Korea, Nessa sudah bersiap akan sarapan bersama Hiro. Selesai sarapan mereka akan pergi ke kantor ayahnya Hiro.

Nessa pagi ini pun sudah bersiap menggunakan dress yang berwarna biru langit, dress simple selutut dan di sisi kiri pinggang terdapat pita besar sangat pas di tubuh ramping Nessa. Dimata Hiro, apapun yang dikenakan oleh Nessa akan selalu nampak cantik.

Nessa terpesona melihat Hiro yang selalu tampan mengenakan apapun. Di depannya, Hiro sudah mengenakan kaus santai, jaket yang berwarna biru dan celana jeans. Seseorang yang selalu tampan dimata Nessa walau tiga bulanan ini tak dapat dilihat Nessa secara langsung

 Seseorang yang selalu tampan dimata Nessa walau tiga bulanan ini tak dapat dilihat Nessa secara langsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah siap?" Tanya Hiro kepada Nessa.

"Siap." Jawab Nessa mantap.

Kini mereka dalam perjalanan menuju kantor Kim. Mereka akan menyampaikan berita penting untuk kebahagiaan keluarga Kim karena akan menambah anggota keluarga.

***

Dania dan Kim menatap tak percaya jika saat ini di dalam ruangan Kim, berdiri Hiro dan Nessa. Bukan karena terkejut dengan kehadiran Nessa saja yang terakhir menjenguk mereka saat membawakan cup cake yang entah sudah berapa lama. Sekarang tanpa kabar kepulangan Hiro, tiba-tiba Hiro berdiri di ruangan abeojinya.

"Ya ampun Hiro kapan kamu pulang. Mama kok gak tau?" Tanya Dania yang masih setengah syok.

"Baru kemarin sore terus langsung cari Nessa. Hari ini baru nemuin mama dan abeoji." Kata Hiro.

"Kok haraboji kamu gak kasih kabar ke kita yah." Kata Kim heran.

"Emang Hiro pulang itu rahasia. Hiro ada misi rahasia dari haraboji, jadi mama dan abeoji gak boleh tau kepulangan Hiro." Tiga orang di ruangan itu heran dengan perkataan Hiro dengan misi rahasia.

"Misi rahasia apa? Terus kenapa sekarang kamu muncul disini?" Kali ini pertanyaan Dania mewakili apa yang ada di benak mereka.

"Misi bawa istri ke Korea dan karena misi sukses maka Hiro boleh muncul di sini. Tapi kalau misi gagal berarti Hiro langsung pulang lagi ke Korea tanpa nemuin mama dan abeoji."

"Maksud kamu?" Tanya Nessa yang sedari tadi terdiam.

"Sebenernya aku udah gak boleh balik ke Indonesia sama haraboji karena haraboji mau aku yang pegang perusahaan dia. Tapi saat aku melihat kondisi haraboji membaik, aku pamit pulang buat nemuin kamu. Tadinya aku gak boleh pulang, akhirnya karena aku memaksa bilang mau ketemu kamu, aku boleh pulang dan harus menjadikan kamu istri aku dalam satu bulan ini."

"Jadi misinya aku jadiin kamu istri aku dalam satu bulan ini. Kalau gagal meyakinkan kamu buat jadi istri aku, aku bakal pulang ke Korea tanpa nemuin mama dan abeoji. Haraboji bakal bersikap selama sebulan ini aku gak pergi dari Korea dan aku bakal di jodohin sama cucu kolega bisnisnya."

"Tapi karena semalem kamu bilang mau nikah sama aku, maka pagi ini aku bawa kamu nemuin mama dan abeoji buat ngatur pertunangan dan juga pernikahan kita dalam waktu sebulan ini." Jelas Hiro yang membuat semua terkejut.

"Astaga kalau semalam aku sok jual mahal dan pura-pura nolak kamu, bisa-bisa kamu pulang ke Korea dan nikah sama orang lain?" Tanya Nessa dan Hiro hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban pertanyaan Nessa.

"Jadi kamu mau menikah sama Nessa?" Teriak Dania kegirangan setelah sadar dari keterkejutan apa yang di cerita Hiro, Hiro hanya menganggukkan kepalanya lagi.

"Jadi kamu ke sini kasih kabar kalau Nessa udah setuju menikah dengan kamu. Kamu minta abeoji mengatur pesta pertunangan juga pernikahan kamu dan Nessa?" Tanya Kim pada Hiro.

"Iya abeoji. Apa abeoji bisa atur semuanya?"

"Ulang tahun perusahaan tinggal empat hari lagi, mungkin saat itu abeoji bisa mengumumkan pertunangan kamu dan Nessa. Masalah tanggal pernikahan, abeoji mau kamu bicarakan lagi berdua dengan Nessa."

"Boleh nanti ulang tahun perusahaan yang ke tiga puluh sekalian mengumumkan pertunangan kamu dan Nessa. ya Tuhan, mama bahagia banget akhirnya kalian menikah." Kata Dania bersemangat.

"Masalah tanggal pernikahan, kayanya awal bulan depan kamu ulang tahun yang ke dua puluh satu kan sayang? Aku mau kita menikah di tanggal itu aja, bertepatan dengan ulang tahun kamu yang ke dua puluh satu yah. Gimana?" Tanya Hiro kepada Nessa yang bener-benar gak bisa berkata-kata lagi karena terlalu bahagia.

"Terserah kamu aja." Jawab Nessa.

"Masalah pernikahannnya nanti aja kita bahasnya. Yang penting selama tiga hari ini kalian harus mempersiapkan pakaian, cincin dan semuanya buat pesta pertunangan kalian. Pesta pertunangan yang lebih mepet." Kata Dania.

"Nessa, saran abeoji kamu sebaiknya berhenti bekerja." Kata Kim ini sukses membuat bola mata Nessa membulat sempurna. Ia gak mungkin meninggalkan pekerjaannya yang selama dua bulan ini di jalaninya.

"Bener kata abeoji, kamu gak mungkin mempersiapkan pertunangan dan pesta pernikahan kalau sambil kerja. Selama aku disini pun, aku gak kerja. Aku focus mengurus semua hal yang berkaitan dengan pertunangan dan pernikahan kita." Kata Hiro yang menyetujui apa kata abeojinya.

Setelah terdiam selama lima menit, akhirnya Nessa mengiyakan perkataan Hiro dan Kim untuk berhenti bekerja dan focus ke pernikahannya yang akan berlangsung kurang dari sebulan lagi.

"Mulai hari ini kamu harus mencari gaun dan pernak pernik untuk pertunangan kamu Hiro. Jangan sampai nanti sewaktu hari H palah semua keteteran." Kata Dania. "Coba kamu ke butik tante Syvia cari gaun yang cocok dengan Nessa untuk hari pertunangan kalian. Jangan lupa cari jas dan kemeja yang pas juga untuk kamu." Lanjut Dania mulai memerintah Hiro.

Setelah mendengar perkataan Dania dan Kim, Hiro dan Nessa lalu keluar dari ruangan Kim dan pergi menuju butik tante Sylvia teman Dania untuk mencari gaun dan jas yang akan mereka pakai di acara pertunangan mereka.

Sudah ada satu gaun yang sudah di pilih Nessa dan juga satu set pakaian yang kan di pakai Hiro pada acara pesta pertunangan mereka. Selesai dengan pilihan mereka, mereka lalu pamit meninggalkan butik untuk mencari perlangkapan lainnya.

Dari butik tante Sylvia, Hiro dan Nessa melanjutkan perjalanan mereka ke toko perhiasan untuk memesan perhiasan yang akan di pakai Nessa pada acara itu dan juga cincin pertunangan untuk mereka.

Selesai dengan gaun dan dan cincin, mereka menuju ke salon yang di rekomendasikan tante Sylvia yang nantinya akan mendadani Nessa. Mereka harus mengatur janji terlebih dahulu untuk acara make up itu, sehingga hari ini mereka langsung menemui bagian make up.

Hari- hari sebelum pesta pertunangan mereka adalah hari yang melelahkan, karena mereka harus fiting ulang gaun dan jas. Mereka juga harus kembali ke toko perhiasan untuk mengambil pesanan mereka yang sesuai dengan ukuran jari mereka dan yang sudah berukirkan nama mereka di bagian dalam cincin.

Mereka berharap, lelah yang mereka lalui saat ini berbuah dengan kepuasan di hari pertunangan mereka yang gak terasa akan dilaksanakan berbarengan dengan ulang tahun perusahaan yang ke tiga puluh.



Bulan Agustus tahun ini bertepatan sm hari raya kurban dan juga perjuangan. Sama kaya ak yg bulan ini kurban perasaan dan juga perjuangan buat cari kerjakerjaan yg baru hiks hiks

Tangerang, 24 Agustus 2019

(Not) An Incurable Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang