19. Trauma Lagi

88 7 0
                                    

"Siapa kamu yang sok kecakepan dateng dan gandeng Hiro?" Seorang perempuan datang menghampiri Nessa setelah dilihatnya Hiro meninggalkan Nessa sendirian. Perempuan yang cantik dengan balutan gaun merah darahnya tapi wajahnya amat angkuh, perempuan yang dilihat Nessa hampir sama umurnya dengan Nessa.

"Heh kalau ditanya itu jawab. Emang kamu bisu yah?" Perempuan itu sudah tersulut emosi saat melihat kemesraan Hiro dan Nessa dari pertama datang dan kini makin emosi karena Nessa hanya diam saja tak menjawab pertanyaannya. Ia lalu mencengkram tangan Nessa dan menguncang Nessa.

Badan Nessa yang masih belum terlalu stabil membuat Nessa mudah jatuh walau guncangan itu pelan, apa lagi wanita ini mengguncang Nessa dengan segala emosinya membuat Nessa kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Sebelum benar-benar terjatuh, wanita itu ingin memegang Nessa tapi sayang gerakannya palah membuat gaun Nessa sobek dan Nessa tetap terjatuh di lantai.

Sebelum Hiro mengambil minuman ia sempat berbalik melihat kearah Nessa, ia melihat Nessa bersama Nadia. Nadia adalah manager om nya, sejak pertama ia melihat Hiro di perusahaan om nya Nadia langsung terobsesi dngan Hiro.

Hiro langsung berjalan kembali kearah Nessa berada, sebelum sampai Nessa sudah jatuh dan gaunnya sobek dibagian bahu hingga ke bagian dadanya. Nessa berusaha menutup bagian yg sobek dengan tangannya. Kilas bayangan siksaan nyonya Dwi kembali ke benak Nessa. Hiro mempercepat langkahnya sambil melepas jasnya dan langsung menutupi bahu Nessa.

"Jangan penah berani macam-macam dengan tunangan saya." Kata Hiro dalam dan matanya mengandung kilat marah saat menatap Nadia.

"Nessa gak apa-apa sayang?" Tanya Dania sesaat setelah sampai disamping Nessa. Nessa tak menjawab pertanyaan Dania, ia kembali diam dan hanya menangis tanpa suara.

"Hiro bawa Nessa pulang sekarang." Perintah Dania, dia tau pasti Nessa merasa tertekan lagi karena kejadian ini.

Dikunjungannya yang ke dua, Nessa sedikit banyak sudah mau berbicara kepada Dania. Sudah mau bercerita saat mereka mengobrol berdua. Hanya kepada Dania, Nessa mulai mau berbicara karena sikap keibuan Dania yang membuat Nessa nyaman dan mau berbicara. Kepada Hiro saja Nessa baru satu kata dan baru mulai dari tadi sore. Malam ini dia mengalami hal yang gak mengenakkan lagi.

Hiro langsung menggendong Nessa ala bridal style keluar dari ruangan dan membawanya ke mobil untuk pulang. Nessa yang merasakan kembali trauma saat dipukul dan di dorong jatuh, ia menenggelamkan kepalanya di dada Hiro sementara tangannya melingkari leher Hiro. Nessa terus menangis tanpa suara dan membasahi kemeja bagian depan Hiro.

Dania agak ribed dengan gaunnya malam ini, sehingga saat melihat Nessa, ia cukup lama untuk sampai. Andai ia lebih cepat, pasti Nessa gak akan jatuh dan mengalami trauma lagi. Dania merasa menyesal dengan kejadian ini.

Kim dan Dania juga Hiro sudah mengetahui bahwa Nessa adalah anak Prambudi, polisi yang dulu menyelamatkan Kim dari perampok. Dari sini mereka berjanji akan merawat Nessa dengan baik seperti anak sendiri.

***

Sesampainya di parkiran basement apartemen, Hiro langsung menggendong Nessa ke apartemen mereka. Hiro langsung membawa Nessa masuk ke kamarnya. Didudukannya Nessa di atas ranjang, ia mengambil baju tidur milik Nessa.

"Ganti yah." Kata Hiro lembut tapi Nessa masih diam tak merespon.

"Nes." Hiro memanggil Nessa sambil menggenggam tangan Nessa.

Hiro lelah menghadapi sikap Nessa yang kembali diam, ia lalu mengganti pakaian Nessa. Setelah gaun itu berganti menjadi baju tidur, Hiro merebahkan badan Nessa untuk tidur. Diusap-usapnya rambut panjang Nessa.

Mata Nessa sudah terpejam. Hiro menghentikan usapannya lalu mencium kening Nessa sebentar.

"Jangan takut, aku akan selalu ada disamping kamu. Aku gak akan ninggalin kamu sendirian, kamu gak akan terluka lagi." Kata Hiro membisikkan penguat di telinga Nessa, lalu mencium kening Nessa sekali lagi sebelum pergi keluar dari kamar Nessa.

(Not) An Incurable Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang