🌻 PROLOG 🌻

2.9K 557 540
                                    

"Pertemuan kita memang tidak manis. Tapi bukan tidak mungkin jika suatu saat nanti kita akan mengukir kisah yang manis. Berdua."

💙HAPPY READING💙

Suasana di SMA Adhitama pagi ini begitu gaduh. Beberapa murid berbondong-bondong menuju ke lapangan basket, mengerumuni dua orang cowok yang sedang bergelut di lapangan tersebut.

Kegaduhan tersebut diciptakan oleh Ferly Dhiafakhri Adhitama yang notabenenya adalah bad boy SMA Adhitama. Saat ini ia sedang berkelahi dengan salah satu siswa yang merupakan adik kelasnya. Siswa itu bernama Aditya.

"Hajar terus, Fer!"

"Jangan kasih ampun!"

"Bikin dia kapok, Fer! Hajar terus!"

"Lawan, Dit! Jangan mau kalah!"

"Ayo! Ayo! Ayo!"

Terdengar teriakan dari beberapa siswa yang terus mengadu domba keduanya, semakin memperkeruh suasana. Para murid perempuan yang menyaksikan aksi kedua cowok tersebut beberapa kali menjerit ketakutan. Jika yang berkelahi itu bukan Ferly, maka pasti salah satu dari mereka sudah melapor ke guru BK.

Jika sudah menyangkut tentang Ferly Dhiafakhri Adhitama, maka semua murid di sekolah tidak akan ada yang berani ikut campur. Cowok beringas yang sangat hobi membuat onar itu adalah cucu dari Adhitama Bagaskara--pemilik yayasan SMA Adhitama.

Berani bermain-main atau mencampuri urusannya, berarti siap untuk hidup tidak tenang seterusnya.

Perkelahian pun terus berlanjut. Saat ini Aditya sudah terkapar lemas di lapangan sambil memegangi sudut bibirnya yang berdarah. Bukan hanya luka di bibir, hampir seluruh wajah Aditnya babak belur. Pukulan-pukulan dari Ferly memang tidak main-main.

Lain halnya dengan Ferly. Wajahnya masih mulus, tanpa ada lecet sedikit pun. Ya ... keahlian bela diri cowok itu memang patut diacungi jempol.

Seakan belum puas dengan keadaan Aditya sekarang, Ferly kembali memberikan pukulan-pukulan mautnya. Benar-benar tidak memberi ampun kepada Aditya yang sudah berani mengusik ketenangannya pagi ini.

"Udah, Fer!" tegur Iqbaal--sepupu dari Ferly.

Kekalapan Ferly membuatnya tidak mengindahkan perkataan sepupunya itu. Tanpa rasa kasihan sedikit pun, ia menginjak perut Aditya dengan kakinya yang masih terbalut sepatu.

Erangan dari Aditya semakin membangkitkan hasrat Ferly untuk terus melukainya.

Kini kakinya berpindah, berniat menginjak wajah Aditya sebelum seseorang berhasil menembus keremunan lalu mendorong tubuh Ferly menjauh.

"LO GILA, YA?!" hardik gadis yang berhasil mencegah perbuatan gila Ferly.

Atensi para murid yang ada di lapangan langsung tertuju pada gadis dengan seragam yang berbeda. Sudah dipastikan ia adalah murid baru di sini.

Tatapan Ferly menajam, menatap gadis itu dari bawah sampai atas. Berjalan mendekat dan berdiri tepat di depan gadis itu yang menatapnya dengan tatapan menantang.

"Ada urusan apa?" tanya Ferly dingin. Suaranya terdengar menyeramkan, tetapi gadis itu berusaha menyembunyikan kegugupannya.

"Lo nyakitin dia--"

"Urusannya sama lo?"

Menelan salivanya gugup, gadis itu menjawab, "L-lo udah keterlaluan sama dia. Gue sebagai manusia yang punya rasa peduli pastinya gak bakal ngebiarin lo ngelakuin perbuatan keji kayak tadi, dong."

Tanpa menunggu respons dari Ferly, gadis itu segera mendekati Aditya dan membantunya untuk bangun.

"Kita pergi dari sini," ujarnya pada Aditya, lalu gadis itu pun menuntun Aditya menjauh dari lapangan.

Sementara Ferly masih diam di posisinya, menatap kepergian kedua orang tersebut dengan penuh emosi. Berani sekali gadis tadi mencampuri urusannya.

Ketiga sahabat Ferly yang sejak tadi berdiri tak jauh darinya langsung berjalan mendekat. Salah satu dari mereka adalah Iqbaal yang tak lain adalah sepupu dari Ferly.

"Mulai hari ini, gue pastiin hidup lo enggak bakal tenang, girl."

***JuaraKedua***

Holaaa!!! Gimana sama prolognya? Suka ngga? heheh. Hhmm btw sorry yah kalau kalimatnya masih kaku gitu, soalnya ini aku baru nulis cerita si, heheh.
Lanjut ngga nih?

Jangan lupa vote yah, komen juga
Lovee youuu....

JUARA KEDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang