🌻 [38] B E R D U A

189 53 24
                                    

Keesokan harinya Dira berangkat sendiri ke sekolah. Abangnya masih tidur, dan Dira tidak tega membangunkannya karena cowok itu baru tiba di rumah sekitar pukul 2 dini hari.

Dira berdiri di depan pagar rumahnya sambil menunggu ojol, yang sudah ia pesan tadi. Dan tak butuh waktu lama, ojol tersebut pun datang. Dira menerima helm kemudian bergegas naik.

Di pertigaan jalan Dira tak sengaja melihat Ferly dengan motor sportnya. Cowok itu berangkat sendiri. Hal yang membuat Dira jadi teringat momen saat berangkat bersama cowok itu. Andai saja abangnya tidak melarangnya untuk berdekatan dengan Ferly, sudah pasti sekarang ini ia sedang duduk manis diboncengan cowok itu.

Dira menggeleng pelan, berusaha menghalau pikirannya itu.

Entah sengaja atau tidak, Ferly memperlambat laju motornya saat tak jauh dari ojol yang ditumpangi Dira.

Saat tiba di depan sekolah, Dira turun dari motor tersebut kemudian membayar ongkosnya. Sementara Ferly ikut menghentikan motornya di depan Dira. Gadis itu menatap Ferly bingung, namun cowik itu hanya menatap lurus ke depan.

Dira berjalan masuk, dan melewati parkiran. Diikuti Ferly yang mengendarai motornya dengan sangat pelan di samping Dira.

"Kak Ferly ngapain si ngikutin aku?!" sungut Dira pada cowok itu.

Ferly menoleh pada Dira sebentar, lalu memarkir motornya tak jauh dari tempat Dira berdiri sekarang.

"Gue cuma mau markir," jawab Ferly datar.

Dira mengangkat bahunya acuh. Gadis itu lalu melanjutkan langkahnya menuju kelasnya. Saat berbalik, ia melihat Ferly yang berjalan dibelakangnya.

Saat Dira menghentikan langkahnya. Cowok itu juga ikut berhenti. Dira berbalik, dan menatap Kakak Kelasnya itu geram.

"Ngapain si ngikutin aku terus!"

Ferly menatap Dira dengan sebelah alis terangkat, "Gue mau ke kelas."

"Yaudah sana duluan,"

Cowok dengan kedua tangan yang dimasukkan ke saku celana itu berjalan mendahului Dira. Namun jalannya sangat pelan, sengaja agar tak berjauhan dari Dira.

Melihat tingkah cowok di depannya itu membuat Dira bingung. Ia berjalan sedikit jauh dibelakang Ferly. Saat cowok itu berjalan menaiki tangga, barulah Dira bisa bernafas lega karena sudah terbebas dari cowok itu.

Kadang Dira heran dengan sikap Ferly. Kemarin cowok itu menjauhinya. Bahkan untuk sekadar menoleh kearahnya pun ia enggan. Tapi semalam cowok itu bertingkah seolah ia peduli, bahkan memujinya lewat telepon. Dan sekarang, cowok itu seperti sengaja ingin berdekatan dengannya. Dasar Aneh.

***

Jam istirahat menjadi moment yang paling dinanti para murid, tak terkecuali Dira dan Amanda. Keduanya sedang menikmati makanan mereka di kantin.

"Dir," panggil Amanda.

"Liat deh Kak Ferly," ujarnya membuat Dira menoleh pada cowok itu. "Dari tadi gue perhatiin dia ngeliat kesini terus."

"Ngeliatin lo kali," jawab Dira ngasal.

"Yakali, jelas-jelas matanya itu ngeliatin lo terus," sergah Amanda.

Sementara di meja ketiga cowok itu, Revan, dan Kevin sedang membicarakan tentang rencana liburan mereka setelah UN.

3 hari kedepan, tepatnya pada hari Senin nanti akan diadakan Ujian Nasional. Karena itu, mereka merancanakan untuk liburan bersama angkatan mereka yang laki-laki.

JUARA KEDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang