🌻 [21] P E N A S A R A N

517 125 127
                                    

Dira berjalan sendirian menuju kantin. Hari ini Amanda tidak naik ke sekolah karena sedang sakit.

Saat tiba di kantin, Dira mendengus kesal karena keadaan kantin sangat ramai bahkan nyaris tidak ada tempat yang kosong. Satu-satunya bangku kosong yang ada hanya di meja Ferly dkk. Dira menggeleng pelan, tidak mungkin dia bergabung disana. Meskipun disana ada Iqbaal yang notabennya adalah pacaranya, Dira tetap merasa canggung untuk bergabung disana, apalagi ada Ferly.

Sementara dari tempatnya duduk, Ferly tanpa sengaja melihat kearah Dira. Tatapannya tak lepas dari gadis tersebut.

Kevin mengikuti arah pandang Ferly, dan langsung melihat Dira sedang berdiri disana. Seketika dia teringat dengan rencananya untuk mencari tahu tentang perasaan Ferly yang sebenarnya terhadap Dira.

Flashback on

"Kita harus cari tau!" ujar Kevin yang diangguki oleh Revan.

"Tapi gimana caranya?" tanya Revan.

"Kita harus buat Dira sama Iqbaal berduaan di depan Ferly, kita lihat respon dia kayak gimana"

"Kalo si Ferly biasa aja?" tanya Revan

"Yah itu artinya dia gak cemburu ogeb!" jawab Kevin geram.

Revan mengangguk-ngangguk pelan.
"Kita coba kapan?" tanya Revan lagi.

"Besok! Lebih cepat lebih baik" tegas Kevin.

"Oke! Besok!" ujar Revan mengikuti nada bicara Kevin.

Flashback off

Kevin menyenggol pelan lengan Revan dengan sikunya. Revan yang sedang menikmati baksonya pun menatap Kevin dengan tatapan bertanya. Kemudian Kevin menunjuk Dira dengan dagunya pelan.

Revan terdiam sejenak, lalu detik berikutnya dia baru teringat dengan rencananya bersama Kevin. Dia kemudian berdehem pelan dan pura-pura melihat ke sekeliling kantin.

"Woi Baal! Itu bukannya cewe lo yah?" tanya Revan pura-pura baru melihat Dira.

Iqbaal mengikuti arah pandang Revan, dan langsung menemukan gadisnya yang sedang berdiri seorang diri sambil celingak-celinguk, sepertinya sedang mencari tempat yang kosong.

Baru saja Iqbaal ingin berdiri dan menghampiri Dira, Revan sudah lebih dulu berteriak.

"Woi Dira! Sini!" teriak Revan dengan suara menggelegar yang tentu menarik perhatian beberapa penghuni kantin.

Dira menoleh ke sumber suara. Ternyata yang memanggilnya adalah Revan. Dira menghela napas sejenak kemudian melangkah menuju meja Ferly dkk.

"Em-kenapa kak?" tanya Dira canggung saat sudah berdiri di dekat meja tersebut.

"Gabung sinilah sama kita. Emang lo gak mau makan bareng pacar lo ini" ujar Revan sambil melirik Iqbaal.

"Jangan bengong aja. Ayo duduk" ujar Iqbaal lembut yang membuat Dira jadi salah tingkah.

"Pindah lo Rev!" ujar Kevin membuat Revan langsung berdiri namun dengan wajah kesal. Revan pindah di kursi kosong dihapadan Kevin. Sementara Dira duduk di samping Iqbaal.

"Mau makan apa? Aku pesenin" tanya Iqbaal pada Dira.

"Bakso aja kak" jawab Dira.

"Minumnya?"

"Es teh"

"Oke. Kamu tunggu sini yah! Aku pesenin dulu" ujar Iqbaal kemudian bangkit dan mengelus puncak kepala Dira.

JUARA KEDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang