🌻[19] J A D I A N

549 146 131
                                    

Jam menunjukkan pukul 06.00 pagi. Jika biasanya Dira masih meringkuk diatas kasurnya sambil memeluk guling kesayangannya, kali ini tidak. Gadis berkukit kulit putih itu sudah siap beberapa menit yang lalu.

Alasannya tentu karena Iqbaal. Yah, cowok tersebut mengirimkannya pesan semalam bahwa dia akan menjemput Dira pagi ini.

Dira bersenandung pelan sambil menuruni tangga. Dia menghampiri Mamanya yang sedang memasak di dapur.

"Morning mah!" sapa Dira sambil tersenyum lebar.

Vania mengerutkan keningnya heran. Tumben sekali putrinya sudah siap sepagi ini. "Tumben kamu udah siap"

Baru saja Dira ingin menjawab, suara ketukan pintu membuat Dira mengurungkab niat. Dia kemudian berjalan kearah pintu dan langsung membukanya.

"Pagi" sapa Iqbaal sambil tersenyum seperti biasa.

"Pagi!" jawab Dira juga dengan senyum.

"Masuk dulu kak, kita sarapan dulu" ujar Dira sambil membukakan pintu untuk Iqbaal.

Tentu saja Iqbaal tidak menolak, cowok tersebut masuk bersama Dira.

"Duduk kak" ujar Dira saat mereka sudah sampai di meja makan.

"Mah, sarapannya udah siap?" tanya Dira yang sudah berdiri di samping Vania.

"Udah sayang" jawab Vania "Itu siapa? Pacar kamu?" tanya Vania saat melihat Iqbaal di meja makan.

Dira tersenyum lebar "Doain Mah" bisiknya.

Vania hanya menggeleng pelan melihat tingkah putrinya bungsunya itu.

Dira dan mamahnya berjalan ke arah meja makan sambil membawa beberapa makanan. Iqbaal yang tadi sedang duduk langsung berdiri dan menghampiri Vania dan menyalimi tangan wanita tersebut.

"Nama kamu siapa nak?" tanya Vania.

"Iqbaal, tan" jawab Iqbaal sopan.

"Temennya Dira?" tanya Vania lagi.

Iqbaal melirik Dira sekilas "Iya tan" jawabnya lagi.

"Yasudah, sarapan dulu yah" ujar Vania.

Iqbaal kemudian kembali duduk di tempatnya tadi. Dira duduk di kursi samping Iqbaal. Sedangkan mamanya duduk di depan Iqbaal.

Setelah selesai sarapan, Iqbaal dan Dira berpamitan pada Vania dan langsung menuju ke mobil Iqbaal.

"Kak Iqbaal emang suka bawa mobil ke sekolah?"

"Enggak. Lebih suka naik motor sih"

"Terus kenapa gak naik motor aja?"

"Karna ada lo"

"Hah?! Kok aku?"

"Gue gak mau lo kepanasan naik motor. Ntar juga rambut lo berantakan kena angin. Belum lagi lo pake rok, gak cocok naik motor kayak gue" jelas Iqbaal.

Dira terdiam sejenak mendengar ucapan Iqbaal. Cowok tersebut benar-benar peduli. Dia mempertimbangkan semuanya.

"Ayo naik!" seru Iqbaal melihat Dira hanya bengong.

***

Seperti biasa, saat jam istirahat Dira dan Amanda pergi ke kantin untuk mengisi perut masing-masing.

Sejak tadi Dira menatap sekeliling mencari seseorang. Yah, siapa lagi kalau bukan Iqbaal. Di meja tempat biasanya Iqbaal duduk hanya ada Ferly, Kevin, dan Revan.

JUARA KEDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang