🌻 [33] S I S I L A I N

483 83 188
                                    

HAPPY READING GUYS!

_____

"Gak usah mikirin sesuatu, yang cuma buat kamu tambah sakit."

--- Ferly Dhiafakhri Adhitama

_____

Flu, pilek, dan pusing bercampur jadi satu. Itulah yang Dira rasakan pagi ini. Bagaimana tidak, semalaman ia tak henti-hentinya menangis di dalam kamarnya.


tok tok tok!

Suara ketukan pintu membuat Dira sedikit membuka selimut yang menutupi kepalanya.

"Sayang, kamu udah bangun? Udah setengah tujuh loh. Kamu gak sekolah?" ujar Vania dari luar kamar.

"Buka pintunya sayang, kamu juga belum makan loh dari kemarin. Mama khawatir kamu sakit sayang"

"Sayang... " panggil Vania lagi.

"Mamah masuk aja, gak dikunci kok" ucap Dira sedikit mengeraskan suaranya.

Ceklek!

Pintu kamar Dira terbuka. Vania memasuki kamar tersebut, dan berjalan kearah putrinya itu.

Vania lantas duduk di tepi kasur, tangannya terulur memeriksa dahi Dira, "Ya ampun badan kamu panas banget sayang" ujar Vania khawatir.

"Kamu gak usah masuk sekolah yah hari ini. Biar Mamah telfon guru kamu nanti" ujar Vania.

Dira hanya mengangguk pelan.
Kepalanya terasa berat sekali.

"Yaudah Mamah ambil handuk dulu yah buat ngompres kamu. Sekalian mamah bawain kamu makanan, kamu belum makan apa-apa loh dari semalam."

Lagi-lagi Dira hanya mengangguk lemah.

Tangan Vania terulur mengusap lembut kepala anaknya itu. Ia kemudian melangkah keluar dari kamar Dira.

Ting!

Ponsel Dira tiba-tiba berdering, menandakan ada pesan masuk. Namun Dira sama sekali tidak tertarik untuk membuka pesan tersebut.

Tak lama kemudian Vania datang sambil membawa baskom berisi air, juga handuk untuk mengompres Dira. Tak lupa ia membawa semangkuk bubur hangat.

Setelah mengompres dahi Dira, Vania lalu menyuapi gadis itu. Setelahnya, Vania memberikan obat dan menyuruh anaknya itu untuk istirahat.

***

Sementara itu, di kantin sekolah, Amanda sedang duduk sendirian sambil mengaduk-aduk baksonya. Gadis itu tampak murung, pasalnya hari ini sahabatnya sedang sakit dan tidak masuk sekolah.

"Amanda!" panggil seseorang, membuat si empunya nama menoleh.

"Tumben sendiri, Dira mana?" tanya Iqbaal. Cowok itu berjalan sendirian ke arah Amanda. Sementara ketiga temannya yang lain berjalan menuju meja lain.

Kening Amanda sedikit berkerut, apa Iqbaal tidak tahu jika Dira sedang sakit?

"Loh, Kak Iqbaal gak tau?" tanya Amanda.

JUARA KEDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang