🌻 [22] M A N T A N

473 120 114
                                    

"Hai Fira!" sapa cowok tersebut.

Dira hanya diam menatap wajah di depannya, mulutnya sedikit terbuka. Dia sedikit kaget melihat orang yang sekarang berdiri di depannya.

"Jangan bilang kamu udah lupa sama aku" ujar Vito. Yah, Vito. Mantan sekaligus cinta pertama Dira.

"Aku gak nyangka kita bisa ketemu disini" ujar Vito lagi saat melihat Dira diam saja.

"Sejak kapan kamu pindah kesini? Kenapa gak bilang sama aku?" tanya Vito yang memang tidak mengetahui kepindahan Dira ke Jakarta.

"Buat apa?" tanya Dira sinis kemudian berbalik dan berniat meninggalkan Vito, namun lengannya dicekal cowok tersebut.

"Mau kemana?" tanya Vito saat Dira berbalik menatapnya.

"Pulang!" jawab Dira cuek kemudian melepaskan tangan Vito dari lengannya.

Dira melangkah dengan cepat meninggalkan Vito, namun cowok tersebut segera mengejarnya. Vito kembali menarik lengan Dira.

"Aku anter yah" ujar Vito.

"Gak usah!" tegas Dira dan berusaha melepaskan lengannya dari Vito. Namun kali ini tidak berhasil karena cekalan Vito yang cukup kuat.

"Ini udah malem. Aku anter yah" bujuk Vito

"Gue bilang gak usah! Gue mau naik taxi!" sentak Dira sambil menatap manik mata milik Vito.

"Taxi jarang lewat sini. Lagian ini juga udah malem Fir. Kawasan ini gak aman"

"Gue gak peduli! Pokoknya gue gak mau pulang sama lo!" tegas Dira lagi.

"Fir, please. Aku tau kamu masih marah sama aku. Tapi kali ini tolong dengerin aku. Ikut aku yah. Aku anter kamu pulang" bujuk Vito lagi.

"Gak! Gue gak mau!" ujar Dira lirih. Matanya kini sudah berkaca-kaca.

"Aku anter yah, ini demi kebaikan kamu" ujar Vito kemudian menarik tangan Dira menuju motornya. Sementara Dira terus berusaha melepaskan tangannya dari Vito.

"Kalo dia gak mau gak usah dipaksa!" suara berat milik seseorang dibelakang mereka membuat keduanya berbalik.

Ferly berjalan mendekati mereka dengan gaya coolnya. "Lepasin tangan dia!" tegas Ferly, Vito pun melepaskan tangan Dira.

Setelah Vito melepaskan tangannya, Dira langsung berdiri di belakang punggung Ferly.

"Gue gak ada urusan sama lo bangsat!" umpat Vito dengan rahang mengeras.

"Lo gangguin dia" Ferly menunjuk Dira
"Itu artinya lo berurusan sama gue!" tegasnya.

"Emang lo siapanya hah?!" tanya Vito.

Pertanyaan Vito langsung membuat Ferly terdiam beberapa saat sebelum menjawab.
"Dia pacar sahabat gue! Dan gue gak bakal ngebiarin lo gangguin dia!"

Vito tertawa hambar sambil bergumam.
"Pacar"

Lalu, tanpa aba-aba Vito langsung mendaratkan bogeman di wajah Ferly dengan begitu kuat. Ferly yang mendapat serangan tiba-tiba pun hampir saja terjatuh jika Dira tidak menahannya.

"BANGSAT!" maki Ferly kemudian membalas Vito dengan beberapa bogeman.

Merasa tidak terima, Vito menendang perut Ferly dengan kuat membuat Ferly mundur beberapa langkah. Vito kembali mendaratkan bogeman di wajah Ferly berkali-kali sampai membuat sudut bibir Ferly robek. Darah segar keluar dari hidung mancung cowok tersebut.

Dira yang ketakutan melihat perkelahian itu hanya bisa membekap mulutnya sendiri saat melihat darah di wajah keduanya. Dira berniat melerai, namun langsung mengurungkan niatnya saat melihat keduanya saling baku hantam dengan membabi buta. Nampaknya mereka memang memiliki dendam satu sama lain.

JUARA KEDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang