🌻 [8] TAWURAN

687 289 225
                                    

"Ada beberapa orang yang jika dibiarkan akan semakin melunjak, jika tidak dilawan maka semakin menjadi."

💙HAPPY READING💙

Stok camilan di laci meja belajar dan juga di kulkas habis tak bersisa. Sementara Dira adalah tipikal gadis yang hobi sekali ngemil. Sehari tanpa makanan ringan berupa snack, atau cokelat batang, maka mood-nya tidak akan pernah bagus seharian itu. Bahkan bisa berlanjut sampai berhari-hari.

Setelah beberapa menit merebahkan tubuhnya di atas kasur setelah pulang sekolah, Dira kembali bangun. Mengganti seragam sekolahnya dengan baju rumahan bermotif kupu-kupu, lalu memakai sendal jepit. Sementara rambutnya dicepol asal saja.

Dira berjalan meninggalkan halaman rumahnya menuju ke salah satu minimarket yang tak terlalu jauh. Tidak akan membuat gadis yang sangat malas berolahraga itu kelelahan.

Sambil bersenandung pelan, Dira berjalan dengan santai. Menikmati embusan angin sore yang menyejukkan.

Tiba-tiba terdengar suara deruman motor yang lumayan berisik dari arah belakang. Dira menoleh dan mendapati beberapa motor sport merah dengan pengendara yang menggunakan seragam SMA.

Saat ingin melanjutkan langkahnya, matanya secara tak sengaja menangkap sosok Iqbaal. Cowok yang masih menggunakan seragam sekolah itu mengendarai motornya bersama Revan di boncengannya.

Dira terkejut saat melihat motor di depan Iqbaal ternyata dikendarai oleh Ferly yang sedang memboncengi Kevin. Ternyata ... cowok-cowok yang sepertinya akan tawuran itu adalah kakak kelasnya.

Tidak! Ini gawat! Dira harus segera menghentikannya.

⸙⸙⸙

Dengan keberanian tingkat tinggi, Dira melangkahkan kakinya menuju lapangan yang cukup luas, tempat para cowok itu berkumpul.

Ada banyak motor yang terparkir di sana. Mulai dari motor sport merah yang kebanyakan milik anak SMA Adhitama, motor sport hitam milik anak SMA Taruna, juga beberapa motor vespa dan matic.

Mata Dira memicing mencari keberadaan Iqbaal di sana. Cowok itu berdiri paling depan bersama Ferly, Revan, dan Kevin. Dari cerita yang ia dengar dari Amanda tentang Iqbaal, Dira tak menyangka bahwa cowok itu juga ikut-ikutan tawuran seperti ini.
Pasti pengaruh dari Ferly, si Psikopat. Begitulah pikir Dira.

"Mana bos lo?" tanya Ferly sangar kepada Rey‒salah satu anak Taruna.

"Udah siap kalah lo langsung nyariin si Bos?" kekeh Rey.

"Enggak usah banyak bacot lo!"

Dira bergidik ngeri menyaksikan keributan tersebut. Beberapa dari mereka bahkan sudah saling menyerang satu sama lain.

Namun, Dira malah semakin mendekat. Dari tempatnya berdiri, ia melihat lambang yang tak asing di seragam cowok-cowok yang menjadi lawan dari kakak kelasnya itu.

Dira memperhatikannya dengan jelas. Tidak mungkin salah lihat, itu adalah lambang yang sama dengan lambang di seragam Vito waktu menemuinya kala itu. Saat itu Vito pernah ke Bandung dengan masih menggunakan seragam SMA-nya yang dibalut dengan jaket hitam.
Bahkan sampai sekarang Dira masih sangat hafal dengan lambang itu.

JUARA KEDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang