🌻 [46] BAYANG - BAYANG

89 45 16
                                    

HAPPY READING 💙

_______________

"Memeluk erat seseorang yang masih erat memeluk masa lalunya, adalah hal yang paling sia-sia."

_______________

Dira sedang duduk di bangku taman sendirian, saat Eliza datang menghampirinya. Gadis itu duduk di samping sahabatnya itu.

"Lo kenapa senyum-senyum gitu?" tanya Eliza bingung.

Tak biasanya ia melihat Dira senyum-senyum sendiri seperti itu.

"Gue balikan sama Kak Iqbaal," ujar Dira bersemangat sambil tersenyum.

Eliza pun ikut tersenyum. Dira sangat beruntung disukai oleh dua cowok sekaligus. Ferly dan juga Iqbaal.

Sementara dirinya? Cintanya malah bertepuk sebelah tangan.

"Oh ya El, gimana kemarin?" tanya Dira penasaran.

"Apa?"

"Ya ... lo sama Kak Ferly? Kalian ngobrol banyak gak?"

Eliza menghela napas pelan. "Lumayan."

"Oh, ya? Kalian ngobrolin apa aja?" tanya Dira. Gadis itu tampak bersemangat.

"Gak penting." Jawaban Eliza terdengar datar.

Dira menoleh bingung. "Maksudnya gak penting?"

Eliza memperbaiki posisi duduknya. Gadis itu menghela napas pelan. Mengingat perkataan Ferly kemarin membuatnya sangat terluka.

"Pantes aja Kak Ferly gak bisa suka sama gue," ujar Eliza. "Ternyata dia suka sama cewe lain." Gadis itu tertawa hambar.

Tentu saja perkataan Eliza itu membuat Dira terkejut sekaligus bingung. Selama ini ia tak pernah tahu bahwa Ferly menyukai seseorang. Dan orang itu bukan Eliza, lalu siapa?

"Lo ... tau dari mana Kak Ferly suka sama orang lain?"

"Dia sendiri yang bilang."

"Beneran?" tanya Dira yang masih tak percaya.

Eliza menatap Dira nanar. "Gue udah gak punya harapan lagi, Dir."

"Yang sabar ya, El. Gue juga gak tau kalau ternyata Kak Ferly suka sama orang lain. Dia gak pernah cerita ke gue." Dira mengelus pelan bahu Eliza.

Ternyata benar. Dira sama sekali tidak tahu kalau orang yang disukai Ferly adalah dirinya. Eliza tak habis pikir, kenapa Dira sama sekali tidak peka padahal ia sudah sejak lama bersama Ferly. Bahkan hampir setiap hari mereka bertemu.

"It's okay. Semua orang juga berhak suka sama siapapun. Termasuk Kak Ferly," ujar Eliza.

Selama bersahabat dengan Eliza, Dira tak pernah melihat gadis itu serapuh ini. Eliza yang selama ini selalu ceria, ramah, dan tegar itu mendadak jadi lemah karena urusan cinta.

Sebagai sesama perempuan Dira sangat paham bagaimana perasaan Eliza saat ini. Tapi, ia juga tak bisa berbuat apa-apa.

"Gue balik duluan ya, Dir," pamit Eliza.

"Lo gak mau makan dulu?" tanya Dir.

"Gausah. Gue lagi gak mood."

"Yaudah deh. Hati-hati, ya."

Tanpa menoleh pada Dira, Eliza segera meninggalkan gadis itu.

Dira merasa sangat penasaran siapa gadis yang disukai oleh Ferly itu? Apakah ia mengenalnya?

JUARA KEDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang