🌻 [20] C E M B U R U (2)

535 130 158
                                    

Hari ini Dira berangkat bersama Iqbaal. Mereka berjalan beriringan melewati koridor sekolah. Dengan Iqbaal yang menggandeng tangan Dira.

Pemandangan tersebut sontak menarik perhatian beberapa murid. Khususnya cewek. Tentu saja, Iqbaal tidak pernah lagi terlihat jalan berdua dengan cewek di sekolah apalagi sampai pegangan tangan seperti sekarang. Terakhir kali saat cowok tersebut masih duduk di bangku kelas 10. Itupun saat masih berpacaran dengan salah satu teman kelasnya.

Dira merasa risih diperhatikan seperti itu. Apalagi saat mendengar bisikan-bisikan dari beberapa murid cewek yang mereka lewati. Dari raut wajahnya saja bisa dipastikan mereka tidak suka dan iri dengan Dira.

Saat sampai di depan kelas Dira, barulah Iqbaal melepaskan genggamannya pada tangan Dira. Dielusnya puncak kepala Dira sebelum pamit pada gadis tersebut.

Setelah punggung Iqbaal menghilang dari pandangannya, Dira segera masuk ke dalam kelasnya.

"Woi Dir! Sini lo!" teriak Amanda dari bangkunya.

Dira menghela napas sejenak, lalu melangkah mendekati Amanda.

"Bisa gak sih gak usah teriak-teriak" protes Dira, lalu mendaratkan bokongnya di kursi samping Amanda.

"Dir! Lo harus jelasin semuanya Dir! Kenapa lo bisa berangkat bareng sama Kak Iqbaal? Terus kenapa lo pake gandengan tangan segala? Terus kenapa juga Kak Iqbaal sampai nganterin lo ke kelas hah?! Lo pacaran sama Kak Iqbaal yah?" tanya Amanda heboh.

"Duuhh Man, nanya nya satu-satu dong!" protes Dira.

"Lo pacaran yah sama Kak Iqbaal?" tanya Amanda cepat.

Bukannya menjawab, Dira malah nyengir-nyengir gak jelas.

"Diih... Malah nyengir. Lo pacaran sama Kak Iqbaal?" tanya Amanda lagi dengan nada mendesak.

Perlahan, Dira mengangguk malu-malu.

"Huuaaa... Dir lo serius? Lo beneran pacaran sama Kak Iqbaal?!" heboh Amanda.

Dira meringis pelan, mempunyai teman yang super heboh seperti Amanda ini memang merepotkan.

"Gak usah teriak-teriak Manda, nanti semua orang denger" ujar Dira memperingatkan.

Amanda hanya cengengesan sambil melirik sekitar, ternyata benar saat ini banyak pasang mata yang melihat kearah mereka.

"Lo serius pacaran sama Kak Iqbaal?" tanya Amanda, kini dengan suara pelan.

Dira kembali mengangguk. Membuat Amanda berbinar, dia ikut senang mendegar kabar bahagia ini.

"Pokoknya lo harus cerita ke gue semuanya Dir. Semua!" ujar Amanda.

Dira tersenyum singkat, kemudian menceritakan kejadian di ruang musik kemarin saat Iqbaal menembaknya secara langsung. Selama bercerita, Dira tak henti-hentinya tersenyum, sementara Amanda terlihat sangat serius mendengarkan cerita Dira.

"Huuaaaa... Gilaaa Kak Iqbaal romantis baangeett" ujar Amanda heboh setelah Dira selesai bercerita.

Baru saja Dira ingin berbicara, seorang guru sudah masuk kedalam kelasnya dengan membawa beberapa buku membuat Dira mengurungkan niat kemudian mengeluarkan beberapa buku pelajaran.

JUARA KEDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang