🌻 [52] P E M B U N U H ?

85 37 20
                                    

HAPPY READING 💙

JANGAN LUPA VOTE  DAN COMENT YAH, GUYS🌟

_______________

"Kamu terlalu baik, dan nyaris sempurna. Hingga saat kamu melakukan kejahatan, tidak ada yang mengira bahwa kamu lah pelakunya.
_______________

Kemarin Dira, Kevin, dan Revan tak jadi pergi ke hotel untuk mengecek cctv, karena setelah mereka pulang dari rumah Ferly dan Iqbaal, Kevin mendapat telepon dari mamanya. Kevin diminta untuk segera pulang karena ada urusan keluarga.

Karena itu, mereka membatalkan rencana mereka untuk menyelidiki kasus kematian Alvaro. Sebagai gantinya mereka akan berangkat hari ini.

Maka di sini lah mereka sekarang. Di hotel yang ada tepat di depan pabrik bekas tersebut.

Mereka bertiga menuju ke ruang kontrol CCTV yang ada di lantai tiga. Di ruangan tersebut terdapat banyak layar monitor CCTV, untuk pengawasan keamanan yang efektif.

"Permisi, Pak," ujar Kevin.

Salah seorang operator pengawas di ruangan tersebut menoleh pada mereka bertiga. "Iya, ada yang bisa kami bantu?"

"Begini, Pak, apa kami bisa melihat rekaman cctv di hotel ini, yang mungkin mengarah ke pabrik bekas yang ada di seberang jalan, Pak?" tanya Kevin.

"Maaf sebelumnya. Untuk kepentingan apa yah?" tanya operator tersebut.

"Kami sedang menyelidiki kasus pembunuhan beberapa hari yang lalu di pabrik yang ada di depan. Dan kami butuh rekaman CCTV dari hotel ini untuk mengungkapnya," jelas Dira.

Operator tersebut mengangguk paham. "Kalian ingin memutar rekaman CCTV pada tanggal berapa?"

"2 hari yang lalu, Pak. Sekitar pukul 11 malam," jawab Kevin.

Operator tersebut lalu memutar rekaman CCTV yang mengarah pada pabrik bekas tersebut, sesuai hari yang disebutkan oleh Kevin.

Dira, Kevin, dan Revan mendekat. Menyaksikan rekaman CCTV di monitor tersebut. Mereka menatap serius ke arah monitor itu.

Kevin meminta operator tadi untuk mempercepat sedikit, hingga mereka bisa melihat Alvaro berlari sambil menarik Adhitama bersamanya. Beberapa saat kemudian datanglah Ferly beserta Revan dan Kevin yang ikut masuk ke pabrik tersebut.

Yang membuat mereka terkejut adalah, kedatangan Raga ke pabrik tersebut setelah ketiga cowok tadi masuk. Di rekaman tersebut Raga terlihat mengendap-endap.

Baik Dira, Kevin, maupun Revan kini sudah bisa memastikan bahwa Raga lah dibalik ini semua. Raga yang merekam sekaligus melaporkan kejadian itu pada polisi.

Ketiganya kembali fokus pada monitor tersebut. Tidak ada yang mengalihkan pandangannya.

Mereka menunggu hingga ketiga cowok tadi bersama Adhitama keluar dari pabrik tersebut. Tak lama kemudian, Raga pun ikut keluar.

Kevin, Revan, dan Dira saling tatap. Pikiran mereka tertuju pada Raga. Setelah kepergian Ferly, Revan, dan Kevin cowok itu masih tetap ada di pabrik tersebut. Cukup lama hingga cowok itu keluar.

Seketika pikiran mereka tertuju pada Raga. Apa mungkin yang menghabisi Alvaro adalah Raga? Dan cowok itu sengaja merekam saat Ferly menghajarnya Alvaro, untuk menjebak Ferly?

Tapi, bukannya Raga dan Alvaro itu bisa dibilang ... teman? Apa Raga tega menghabisinya hanya untuk menjebak Ferly?

Hampir saja mereka meminta operator tadi menghentikan rekaman CCTV tersebut karena mengira tidak ada lagi orang yang datang ke pabrik tersebut.

JUARA KEDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang