🌻 [13] DIANTAR FERLY

570 224 189
                                    

"Jangan pernah menilai seseorang itu buruk hanya karena sifat luarnya saja, karena kamu tidak tahu bahwa ada kebaikan dalam hatinya."

💙 HAPPY READING 💙

Selayaknya sahabat sejati yang selalu berbagi setiap cerita satu sama lain, itulah yang dilakukan Dira dan Amanda. Walaupun keduanya baru berteman beberapa minggu, tetapi mereka sudah sangat akrab dan tak segan bercerita banyak hal.

Dira dan Amanda memang sangat klop. Memiliki banyak kesamaan, dan merasa nyambung satu sama lain.

Seperti sekarang, Dira sudah menceritakan tentang pengeroyokan terhadap Ferly dan cowok yang mengejarnya kemarin. Amanda tidak begitu tahu tentang Alvaro. Yang ia tahu hanyalah, Alvaro adalah siswa SMA Taruna yang menjadi musuh sekolah mereka.

"Lo harus hati-hati, Dir. Jangan sampai Alvaro itu ngapa-ngapain lo," ujar Amanda khawatir.

Dira mengangguk pelan. "Oh, iya, kemarin Kak Revan mau nganterin gue pulang, Man."

Amanda berhenti mengunyah baksonya. Matanya mengerjap pelan.

"Terus lo terima? Lo dianterin sama Kak Revan?"

"Enggak," jawab Dira membuat Amanda bisa bernapas sedikit lega.

"Gue dianterin sama Kak Iqbaal, kok. Lagian gue, kan, tau lo suka sama Kak Revan, masa gue mau pulang sama dia."

Amanda tersenyum haru. Ekspresinya dibuat terharu sekali. "Makasih, Dira ... lo udah jaga perasaan gue."

Dira terkekeh pelan melihatnya. "Tapi, Man. Lo sendiri, kan, tau Kak Revan itu gimana," ujarnya pelan takut membuat Amanda tersinggung.

"Gimana?"

"Ya ... gitu, deh." Dira ragu untuk memperjelasnya.

"Playboy?"

Dira mengangguk, sementara Amanda terkekeh pelan.
Memang sejak dulu Amanda tahu bahwa Revan adalah rajanya playboy SMA Adhitama. Namun, entah mengapa ia tidak bisa berhenti menyukainya.

Revan sendiri sudah pernah menyatakan perasaannya pada Amanda, tetapi gadis itu masih ragu. Ragu karena Revan memang sering mengungkapkan perasaan ke gadis lain.

Makan hati, sudah jadi makanan sehari-hari bagi Amanda. Ketika melihat Revan dekat dengan gadis lain, merayunya, atau bahkan mengajaknya makan dan pulang bersama, itu semua membuat Amanda merasa patah hati.

Namun, lagi-lagi Amanda harus menerimanya. Bukankah sakit hati memang risiko dari menaruh hati?

"Gue emang tau dia playboy. Tapi gue juga nggak bisa bohongin perasaan gue sendiri. Gue suka dia, gue cinta dia, dan gue nggak peduli dia mau balas perasaan gue atau nggak," ujar Amanda.

Dira tersentuh mendengarnya. Tangannya bergerak mengelus pundak temannya itu.

"Sabar, ya. Gue yakin suatu saat Kak Revan bakal serius sama lo."

⸙⸙⸙

"WOI MASUK, WOI! ADA KAK SENO!"

Teriakan yang berasal dari koridor kelas XII IPA itu berhasil menarik perhatian para murid. Yang berteriak itu adalah salah satu siswa kelas XII IPA 1, teman kelas Ferly.

JUARA KEDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang