🌻 [30] F I R S T K I S S

551 102 196
                                    

"Mau makan apa?" tanya Iqbaal pada Dira.

Saat ini mereka sedang berada di dalam mobil Iqbaal. Setelah pulang sekolah tadi, Iqbaal menjemput Dira di kelasnya dan mengajak gadis itu untuk mencari makan terlebih dahulu sebelum pulang.

"Apa aja deh kak" jawab Dira.

"Batu, mau?" tanya Iqbaal diselingi kekehan.

Dira langsung menatap Iqbaal tajam. Apa katanya tadi, batu? Memang ada orang yang memakan batu?

"Ihh Kak Iqbaal kok gitu sih" ujar Dira ngegas membuat Iqbaal tertawa.

Melihat Iqbaal yang malah tertawa membuat Dira semakin kesal, "Kok malah ketawa?"

"Ya abisnya kamu lucu" jawab Iqbaal.

"Lucu apaan? Gak ada yang lucu!"

"Galak amat sih" cibir Iqbaal.

Dira mendelik kesal kearah Iqbaal.

"Tadi aku tanya mau makan apa, kamu bilang apa aja. Yaudah, aku tawarin batu" ujar Iqbaal dengan santainya.

"Kak Iqbaal aja sana yang makan batu!"

"Kamu aja"

"Kak Iqbaal aja!"

"Kamu aja. Kan tadi yang bilang apa aja, kamu. Yaudah kamu aja yang makan"

Dira mengepalkan kedua tangannya kearah Iqbaal sambil menggertakkan giginya geram. Namun, Iqbaal malah terkekeh melihat gadisnya yang kelihatan sangat menggemaskan saat marah itu.

Gadis itu kemudian melipat kedua tangannya di depan dada, lalu mengalihkan pandangannya ke jendela mobil di sampingnya.

"Dih, jangan ngambek gitu dong. Aku cuma bercanda" ujar Iqbaal yang tidak ditanggapi Dira.

"Yaudah, jadinya mau makan apa nih?" tanya Iqbaal lagi, namun Dira tetap tak merespon.

"Makan steak aja gimana?"

"Atau pizza?"

"Hmm... Bakso gimana?"

Dira masih tetap diam. Meski diam-diam ia menahan senyumnya melihat tingkah pacarnya itu.

"Ya ampun Dir. Udah dong ngambeknya" bujuk Iqbaal.

Iqbaal menghela napasnya pelan, "Iya deh, aku ngaku aku salah. Aku minta maaf yah"

Melihat Dira yang sama sekali tidak menanggapinya membuat Iqbaal menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Cowok itu lantas membuka seatbelt nya lalu mendekatkan wajahnya kearah Dira, mengikis jarak di antara mereka.

"Kak Iqbaal mau ngapain sih" ujar Dira, kemudian berniat memalingkan wajahnya dari Iqbaal namun ditahan cowok itu.

"Aku gak suka yah, kamu diemin aku kayak gini" ujar Iqbaal.

"I-iya-m-maaf" cicit Dira. Gadis itu mendadak gugup.

Tangan Iqbaal bergerak menyelipkan beberapa helai rambut Dira kebelakang daun telinga gadis itu.

"Aku boleh cium kamu?" bisik Iqbaal tepat di samping telinga Dira.

Dira spontan membelalakkan matanya dan langsung menutup mulutnya dengan telapak tangan. Perlahan Iqbaal melepaskan tangan Dira yang digunakan untuk menutup mulutnya itu.

Detak jantung Dira berdebar tak karuan karena jarak Iqbaal yang sangat dekat. Ia bahkan bisa merasakan hembusan napas cowok itu menerpa wajahnya.
Ia bisa melihat dengan sangat jelas wajah tampan Iqbaal. Baru kali ini ia melihatnya dengan jarak sedekat itu.

JUARA KEDUATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang