Cerita diawali dengan hari pertama dimana Karin akan memasuki dunia perkuliahan, sebelum pergi ke kampus, Karin selalu pergi sarapan dan membantu Ibunya memasak.
" Ibu... Ibu masak apa? Kok aku gak dibangunin sih Bu, kan nanti Ibu kecapekan lagi, kalo pusing Ibu kambuh lagi gimana? " ucap Karin yang baru bangun tidur langsung membantu Ibunya
" Ehh... Gak apa-apa Nak... Sekali-sekali Ibu kerja tanpa kamu, kan mulai sekarang kamu akan masuk kuliah, " ucap Bu Dona menaruh masakan dimeja
" Iyahhh, tapikan itu udah kewajiban aku sebagai seorang anak untuk membantu Ibu, apa lagi kan aku hanya punya Ibu seorang yang aku sayang, semenjak Ayah meninggal " ucap Karin memeluk Ibunya dengan penuh kasih sayang
" Kamu memang anak Ibu paling baik... Yasudah kamu pergi mandi sana, habis itu kamu sarapan, biar gak telat " ucap Bu Dona melepaskan pelukannya dan menyuruh Karin untuk mandi
Ketika Karin selesai mandi, Karin pun duduk bersama Ibunya untuk sarapan, sarapan yang disajikan pun cukup sederhana yaitu sayur asem beserta tahu tempe dan sambal.
" Alhamdulillah... Ibu aku berangkat yah " ucap Karin ketika selesai makan dan bersiap untuk berangkat ke kampus, sambil mencium tangan Ibunya
" Iyah, kamu hati-hati yah, dan ingat jangan pernah sekali pun kamu buat masalah di kampus, terus belajarlah dengan giat, dan wujudkan impian Ayahmu untuk menjadi seorang pengusaha " ucap Bu Dona memberikan support dan menginginkan Karin mewujudkan impian sang Ayah
" Iyah.. Dah Ibu... Assalamu'alaikum " ucap Karin sembari berjalan
" Wa'alaikum salam " ucap Bu Dona melambaikan tangan
Karin POV
Namaku Karin, Karin Amanda Kamila, yang orang bilang terlahir dari keluarga sederhana, tapi itu membuatku sangat bahagia, walaupun hidup hanya bersama Ibu yang berjuang membesarkanku dari bayi hingga kini, karena dia adalah seorang single parents, pengorbanannya sangat luar biasa, bicara soal single parents, karena memang Ayahku sudah meninggal sejak aku bayi karena penyakit serangan jantung yang menyerangnya.
" Hai Karin... " sapa Malla menghampiri Karin dengan wajah gembira
" Hai Mall " jawabku yang dirangkul olehnya
Namanya Malla, Nurmalla Aulia Larasati, sahabat aku dari kecil, dia juga orang kedua yang paling aku sayang setelah Ibuku, kenapa aku sayang padanya? Karena dia selalu ada saat aku butuh teman curhat, dulu dia pernah bilang, kalau seandainya aku pakai hijab dia bilang aku pasti akan terlihat cantik dan apa lagi wajahku yang imut ini, katanya...
Malla sahabatku ini memang pantas sekali mengenakan hijab karena dia lulusan pesantren, tapi bukan berarti dia lemah lembut, justru sebaliknya, walaupun dia berhijab kelakuannya sangat dibilang tomboy, karena dia sangat berani melawan siapapun yang berani mengganggunya dan juga menggangguku
Kampus ku sudah sampai, disinilah aku akan menimba ilmu, Kampus Universitas Gajah Mada, kampus ternama dan terkenal mewah di Indonesia, orang bilang aku tidak pantas untuk kuliah dikampus ini karena faktor ekonomi keluargaku, tapi syukur Alhamdulillah berkat do'a Ibuku dan usaha yang tidak sia-sia aku kerjakan, aku berhasil meraih beasiswa di kampus ini, dan dikampus ini aku akan memperdalam ilmu Matematika, maka dari itu aku ditempatkan dibidang Akutansi, betapa bangganya aku😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi Tanpa Alasan [ TAMAT ]
RomanceCerita yang digarap dari lagu pop terkenal " Pergi Tanpa Alasan " yang dipopulerkan oleh " Eren ". Bercerita tentang sepasang kekasih yang awalnya baik-baik saja, harmonis dan romantis, namun Karin sang gadis cantik harus menerima kenyataan pahit ke...