" Malla kamu harus bertahan Malla, aku yakin kamu pasti kuat " ketika sudah tiba dirumah sakit, Karin masih saja terisak melihat kondisi Malla yang didorong menggunakan troli rumah sakit dengan terbaring lemah
" Maaf Kak, Kakak tunggu diluar biar dokter yang menangani temannya " ucap salah seorang suster yang membawa Malla ke ruang UGD
Karin hanya bisa berpasrah kepada sang illahi, dan berdoa untuk kesembuhan Malla, sahabatnya.
Karin sendiri bingung, dia harus minta bantuan pada siapa? Sementara Ayah dan Ibunya Malla sedang pergi keluar negeri karena urusan bisnis
Kemudian Karin pun segera menghubungi Ibunya, Bu Dona.
Tak lama, Bu Dona pun hadir dihadapan Karin yang terduduk sambil terisak, Karin langsung memeluk sang Ibu dan menangis sejadinya, meratapi kesedihan atas apa yang menimpa pada sahabatnya
" Gimana kondisi Malla sekarang Rin? Kok bisa kecelakaan gini? " tanya Bu Dona sembari mengelus punggung Karin dengan lembut
" Malla masih di UGD Bu... Dia kayak gini karena nyelamatin aku " tak kuasa Karin menjelaskannya, dia pun kembali terisak bila mengingat kejadian kecelakaan itu
" Nyelamatin kamu? Subhanallah, udah nak... Udah jangan nangis terus yang terpenting sekarang adalah doa, dengan doa kita bisa meringankan lukanya Malla " Bu Dona berusaha menenangkan Karin yang makin jadi
Dokter yang tadi merawat Malla pun keluar dari ruang UGD
" Dokter, gimana keadaan teman saya dok? " tanya Karin sembari menghapus bekas air matanya
" Alhamdulillah teman anda berhasil melewati masa kritisnya, dan dia akan kami pindahkan keruang rawat " jawab Dokter itu dengan tenang
" Alhamdulillah ya Allah " ucap mereka bersyukur setelah mendengar kabar tentang Malla
" Kalo gitu tolong Ibu selesaikan administrasi terlebih dahulu, mari " ucap Dokter mengajak Bu Dona kebagian administrasi
" Karin kamu tunggu sebentar yah " ucap Bu Dona kemudian hilang ditempat
Setelah pindah ruangan, Karin sudah ada disisi Malla yang masih memejamkan matanya, lemah.
" Ka..rinn " ucap Malla perlahan membuka matanya
" Alhamdulillah Malla, kamu sadar? " ucap Karin bahagia
Malla hanya senyum pasih, masih merasakan sakit
" Mall kenapa kamu selamatin aku, padahal aku sudah salah paham sama kamu, dan udah jauhin kamu? " tanya Karin penasaran
" Karena loe adalah sahabat gue Rin... Selamanya, dan gue gak mau kalo sampe sahabat gue terluka karena ulah Bella cs " jawabnya jujur dan membuat Karin membulatkan matanya
" Bella? Jadi yang nabrak kamu itu Bella? " tanya Karin tak percaya
" Iyah Rin... Gue denger semua omongan mereka waktu dikampus, mereka ngerencanain buat bikin loe kapok karena merebut Syahma dari Bella, tapi gue gak tinggal diem, gue berusaha cari-cari loe sampe gue putus asa gak bisa temuin loe dimana? Tapi takdir udah ditangan Allah, gue berhasil nemuin loe dan nyelamatain loe " jelas Malla lega
" Malla... " Karin langsung memeluk Malla " Makasih yah Mall, kamu udah baik banget sama aku, dan aku juga mau minta maaf sama kamu, karena kemaren-kemaren aku sempet jauhin kamu sama Syahma, cuma karena aku terpancing cemburu " Karin terisak kembali
" Gak apa-apa Rin, gue juga paham kok, kalo gue jadi loe pasti gue juga bakal lakuin apa yang loe lakuin " jawab Malla tersenyum ikhlas
Mereka pun kini rukun kembali, dan kembali menjadi sahabat seutuhnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pergi Tanpa Alasan [ TAMAT ]
RomanceCerita yang digarap dari lagu pop terkenal " Pergi Tanpa Alasan " yang dipopulerkan oleh " Eren ". Bercerita tentang sepasang kekasih yang awalnya baik-baik saja, harmonis dan romantis, namun Karin sang gadis cantik harus menerima kenyataan pahit ke...