Ungkapan

52 5 0
                                    

Setelah sampai di kamar gue, Tante Linda langsung meninggalkan gue dan Tante Juli seorang.

Tante Juli ini bisa dibilang Tante paling best dikeluarga gue, berbeda dengan Tante Linda. Tante Juli selalu perhatian sama gue, udah kayak sosok Ibu kedua bagi gue, selalu lembut dan penuh pengertian, apa lagi soal hubungan gue sama Karin, dia paling setuju tentang hubungan kami berdua, beda sama Tante Linda, dia sama sifatnya dengan nyokap gue, maklum Kakak Beradik, sementara Tante Juli kan adiknya bokap.

Gue berbaring dikasur ranjang gue, Tante Juli yang pengertian, menyelimuti tubuh gue dengan selimut berbulu

" Kamu banyak istirahat yah, jangan terlalu capek, jaga kesehatan, biar kamu gak gampang sakit " ucapnya sambil mengelus-elus rambut gue dengan lembut

" Iyah Tante! Makasih yah Tan "

Setelah gue terasa lelap dalam tidur, gue rasa Tante Juli tidak lagi berada disisi gue.

Pagi pun tiba, hari ini hari Minggu, dimana kampus gue libur, gue mencoba bangun di pagi hari sekali untuk berolahraga, yah kayak lari-lari kecil gitu, biar vit lagi tubuh gue.

Setelah merasa lelah, akhirnya gue putuskan untuk pulang ke rumah, sesampainya di rumah, rasa sakit di pinggang gue kambuh lagi, kepala gue terasa pusing muter-muter, gue berusaha berjalan walau sempoyongan hingga sampailah gue di penghujung pintu, sumpah demi apapun itu, gue udah gak tahan lagi, tubuh gue lemas, dan

Bruukk

Gue gak inget lagi, yang gue inget suara orang bersahutan memanggil nama gue, yang gue yakini itu adalah Mamah dan kedua Tante gue

Syahma POV off

Dibawalah Syahma ke rumah sakit terdekat oleh Mamah dan kedua Tante nya.

" Dokter bagaimana kondisi anak saya dok? " tanya Bu Inggrid dengan penuh kekhawatiran

" Dari hasil pemeriksaan, putra Ibu mengidap penyakit gagal ginjal " jelas Dokter yang kemudian terpotong

" Gagal ginjal? " ucap Tante Linda sock

" Gak, dokter bohong kan? Anak saya gak mungkin gagal ginjal " protes Bu Inggrid, seketika air mata berjatuhan tidak kuasa menahan tangis

" Kami tidak bohong, karena sebelah ginjal putra Ibu ada yang rusak, dan harus segera mengambil tindakan atau... " Dokter tidak sanggup melanjutkan

" Atau apa dok? " tanya Tante Juli

" Atau, Ibu akan kehilangan putra Ibu, maka dari itu Ibu harus segera mencari pendonor ginjal yang cocok buat putra Ibu " sambung Dokter

Jerit tangis tidak bisa lagi Bu Inggrid tahan, ia histeris setelah mendengar nyawa anaknya menjadi taruhan, atas penyakit yang diidapnya.

Begitu pula dengan Syahma, dia yang mendengar percakapan Dokter bersama dengan keluarganya, ikut meneteskan air mata, ternyata rasa sakit di pinggang dan pusing di kepala itu akibat dia mengidap gagal ginjal.

Apa yang harus dikatakannya nanti pada semua sahabatnya terutama Karin, pasti dia sangat terpukul, mengetahui pacarnya mengidap gagal ginjal, pikiran Syahma melayang, dia berpikir negatif, kalau Karin pasti akan meninggalkannya, setelah apa yang dialami Syahma

Pergi Tanpa Alasan [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang