Stadium 3

76 5 0
                                    

" Assalamu'alaikum " salam Malla ketika memasuki ruang dimana Karin dan Syahma dirawat

" Wa'alaikum salam " jawab keduanya

Saat itu, hanya ada Tante Juli yang menemani mereka.

Lalu kemana Bu Inggrid dan Tante Linda?

Mungkin mereka pulang dulu, atau sedang keluar, mungkin...

" Eh Tante Juli, " ucap Malla basa basi

Tante Juli hanya tersenyum tipis.

" Oh yah Rin, ini tadi aku pulang dulu, eh samprokan sama Ibu kamu, beliau titip bekal ini, buat kamu dan Syahma makan " ucap Malla memberikan sebuah Rantang berisi masakan yang dimasak oleh Bu Dona, Ibunya Karin

" Alhamdulillah, makasih yah Mall, kamu udah repot-repot buat bawain masakan Ibu, aku kangen banget masakan Ibu " ucap Karin bersyukur

" Makasih yah Malla, kamu emang sahabat terbaik Karin dan aku, dan jangan lupa juga, kalo pulang nanti ucapkan Terima Kasih buat Bu Dona " timpal Syahma

Malla hanya tersenyum kecut, antara bahagia melihat kedua sahabat nya mulai membaik, dan bingung harus menutupi rahasia terbesar tentang siapa yang menyebabkan Syahma kecelakaan. Karena ia sendiri sulit sekali mengungkapnya pada Karin maupun Syahma, terutama keluarga mereka. Apalagi baik Karin maupun Malla sudah sangat dekat sekali dengan orang yang udah membuat kekasih Karin hilang nyawa, Alvin, Alvin Perdana Putra.

" Mall, kamu kenapa? " tanya Karin yang melihat Malla terlihat sedang gelisah

" Eh.. Mmm.. Gak aku gak apa-apa kok, " jawab Malla sedikit memancarkan senyuman tipis, agar membuat Karin yakin dengan jawabannya.

" Oh, yasudah.. Kita makan yuk, ini Ibu juga masak lumayan banyak, aku dan Syahma juga gak mungkin bisa memakan semuanya, jadi kita barengan aja yah makannya " pinta Karin

Dua hari kemudian, Karin sudah diperbolehkan pulang, karena memang sebenarnya dia baik-baik saja hanya kondisinya saja yang melemah ketika mendonorkan darah pada Syahma. Namun Syahma harus tetap di rumah sakit. Kenapa?

" Jadi begini Bu, dari hasil pemeriksaan, kondisi Syahma memang sudah membaik akibat donor darah dari saudari Karin, tapi, ada sesuatu yang ingin saya sampaikan " Dokter Danish terlihat bingung harus berkata apa

" Sesuatu apa Dok? " tanya Bu Inggrid, sementara Tante Linda hanya berdiam dan mendengar kan apa yang akan Dokter Danish katakan

" Sebelumnya, apa saudara Syahma mempunyai penyakit gagal ginjal? " tanya Dokter Danish

" I...iyah dok! Memang nya kenapa? " Bu Inggrid kembali bertanya

" Itu yang ingin saya sampaikan pada Ibu, kalau penyakit gagal ginjal yang di idap Syahma sudah mulai parah dan sudah memasuki stadium 3 "

Jleb... Betapa sock nya Bu Inggrid dan Tante Linda mendengar penjelasan Dokter Danish pasal penyakit gagal ginjal yang di idap Syahma, Stadium 3. Betapa parahnya Syahma.

" Lalu apa yang harus di lakukan agar anak saya sembuh dok? " tanya Bu Inggrid yang matanya mulai berkaca-kaca

" Jalan satu-satunya agar anak Ibu sembuh adalah melalui operasi, dan harus mendapatkan pendonor yang cocok untuk dirinya " jelas Dokter Danish

" Lalu bagaimana jika tidak ada pendonor yang pas buat anak saya? " tanya Bu Inggrid yang tak terasa air mata mulai mengalir

" Dengan berat hati saya katakan, anak Ibu akan kehilangan nyawa "

Kini air mata Bu Inggrid tidak bisa lagi terbendung, wajahnya mulai membanjir, tangis pilu dan bayangan ketika dirinya di tinggal anak semata wayangnya itu mengahantui dirinya.

Pergi Tanpa Alasan [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang