Chapter 6 - Hidden

1.3K 172 55
                                        

Minyoon
Gs area
Thia story is Mine
Happy Reading..
.
.
.
.

Jungkook menatap Yoongi yang tengah menunduk sambil menahan rasa bersalah itu dengan lelah. Ia menghela nafas sebelum akhirnya memilih berdiri diam disampingnya sahabatnya itu.

"Kau menolak untuk menjadi mama asuh Yoonji? " tebak Jungkook tepat sasaran membuat Yoongi semakin menunduk dalam. Ini keinginannya kan? tapi kenapa ketika Jungkook mengatakannya ia jadi merasa sebagai penjahat kelas kakap.

"Kenapa?"

Kenapa? Pertanyaan itu terngiang  dibenaknya Yoongi, ya kenapa Yoongi begitu gigih menolak keinginan putri Jimin? Benarkah karna ia tidak ingin Daniel dan Taehyun terbebani? Atau.. Ada faktor lain yang membuatnya begitu keras menolak?

" Aku tidak bisa Jung.. Yoonji putrinya kak Seulgi, Aku tak ingin membuat Daniel merasa terbebani.” Yoongi menatap Jungkook lekat

“ Lagipula aku tidak gila dengan membiarkan anak itu memanggil ku mama, bagaimana perasaan Kak Seulgi jika tau? Dia pasti semakin membenciku.."

Yoongi berkata sedikit panik, ingatan terakhirnya tentang perempuan itu adalah tatapan matanya yang sarat akan kekecewaan padanya. Tatapan yang terasa begitu mengoyak hatinya.

Tapi Jungkook justru tersenyum, sebelah tangannya menggenggam tangan kiri Yoongi dengan kuat membuat gadis itu menoleh padanya.

"Kak Seulgi sudah tenang disini Tuhan, Yoon... "

"a--apa?? "

Yoongi lantas tersentak, tanpa sadar ia beranjak berdiri memandang Jungkook yang terlihat tenang itu dengan potongan tajam. Berharap menemukan setitik kebohongan disana.

" Kau selalu menangis histeris saat aku mencoba membicarakan perihal Kak Jimin dan Kak Seulgi, itu yang membuatku bungkam selama ini, meski pun saat ini kau sudah benar-benar sembuh"

Ya dulu sekali, saat mereka menginjakan kaki di tanah Bali tujuh tahun silam, Yoongi sempat mengalami depresi berat selama dua tahun, ia sepenuhnya terlihat normal-normal saja, tetapi akan selalu histeris saat ada yang menyebut nama Jimin maupun Seulgi.

Beruntung saat itu mereka pergi bersama Daniel dan juga Minhyun yang kebetulan seorang dokter. Jadi setidaknya Minhyun dapat membantu menangani Yoongi, meski tidak sepenuhnya karna dia bukan dokter kejiwaan. Akan tetapi berkat Minhyun, Yoongi dapat bertemu psikolog handal yang dapat menyembuhkannya.

"Sebelumnya aku minta maaf karna meninggalkanmu meski kau belum sembuh benar, tapi saat itu aku yakin suamimu akan mampu menjagamu dengan baik, Daniel sangat mencintaimu kau tau kan?”

Jungkook mencoba mencairkan sedikit suasana yang berubah tegang, tapi sepertinya gagal karna Yoongi hanya tersenyum tipis tapi tatapannya jelas menuntut penjelasan lebih.

"bagaimana kejadiannya? "

" Yang ku ingat malam itu salju turun deras, aku sudah menyuruh mereka mengisap, tapi kak Jimin bersikeras pulang. " Kenang Jungkook tatapannya menyendu

" Aku tak tau apa yang terjadi, tapi setengah jam kemudian ada telfon dari rumah sakit bahwa mereka kecelakaan, kak Jimin selamat hanya beberapa luka kecil.. Tapi kak Seulgi... "

Jungkook terdiam lidahnya terlalu kelu, rasanya sesak sekali saat mengingat peristiwa menyedihkan itu. 

"Kak Seulgi kritis, dokter mengajukan pilihan pada kak Jimin malam itu.. Menyelamatkan bayinya atau kak Seulgi.. Dan kak Jimin memilih kak Seulgi"

Yoongi meremat kedua tangannya, hatinya terasa begitu sesak, rasa bersalah membuatnya ingin menangis sekeras mungkin.

"Tapi dokter keluar dari ruang operasi itu justru dengan seorang bayi perempuan ditahannya. Dokter itu mengatakan bahwa kak Seulgi sempat sadar dan memohon mereka untuk menyelamatkan bayi itu" Tangis Jungkook akhirnya pecah, tak lagi sanggup menanggung sesak.

House of CardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang