Minyoon
Gs area
This Story is mine
Happy Reading
.
.
.Daniel mendudukan dirinya di taman begitu percakapannya dan Yoongi selesai. Ada rasa lega yang luar biasa menyelubungi hati kecilnya.
Baru menyadari bahwa selama ini, ia juga menyiksa diri sendiri dengan berusaha mempertahankan ego untuk memiliki Yoongi selamanya, padahal jelas baik dulu ataupun sekarang bukan Yoongi yang ia harapkan berada di dalam jarak penglihatannya.
Daniel akui dirinya ini sungguhan bodoh, jika saja Taehyung tidak pernah menyadarkannya tentang hal ini. Apa yang akan terjadi?
Apakah ia akan menghancurkan dirinya dan Yoongi lebih dari ini? Sebesar apa kerusakan yang akan dirinya timbulkan jika saja egonya masih menguasai benak?
Dulu Daniel pikir, ia akan hancur jika melepaskan Yoongi, untuk itulah ia mati-matian membuat perempuan itu bahagia agar tetap bertahan dengannya.
Tapi tanpa dirinya sadari, ia justru menghancurkan diri dan Yoongi secara pelan. Apa yang dianggapnya sebagai kebahagiaan nyatanya hanya angan semu yang nyaris merusak segalanya.
Sekarang ini Daniel berdoa dengan setulus hati agar Jimin dapat kembali sembuh seperti sediakala dan Yoongi mendapat kebahagiaannya.
Namun meski permasalahan itu berlalu, masih ada ganjalan besar di dadanya.
Minhyun yang menghilang nyaris membuatnya setengah gila sejak saat itu, belum juga ditemukan. Sekarang setelah segalanya terlihat, kehilangan Minhyun terasa begitu mencekam, menghadirkan beragam penyesalan baru yang Daniel sendiri bingung untuk menutupnya.
“Kau dimana Minhyun-ah? Harus kemana aku mencarimu”
Daniel tahu ia terlalu sering menyakiti Minhyun meskipun dia sendiri tidak pernah sengaja melakukannya.
Dulu dia pikir Minhyun baik-baik saja ketika mendengarkan bagaimana Daniel memuja pada sosok Yoongi, dia pikir Minhyun tidak akan pergi hanya karna Daniel sering sekali menceritakan sosok Yoongi.
Nyatanya, gadis itu pergi. Menyerah dengan lelah karna kebodohan Daniel sendiri.
Seandainya ia bisa lebih peka sedikit, mungkin dirinya tidak akan kehilangan separah ini.
Seandainya ia bisa lebih cepat menyadari perasaanya sendiri mungkin ia tidak akan menghancurkan seseorang lebih dari ini.
Kemana Daniel harus mencari? Seberapa jauh jarak yang akan ia tempuh demi menemukan perempuan itu?
Tapi apapun itu, Daniel bertekad bulat untuk tidak lagi cepat menyerah dengan keadaan, untuk tidak lagi mudah jatuh dalam keputus asaan. Kali ini Daniel akan berjuang mencari Minhyun hingga ditemukan.
Sebuah sapu tangan terulur kehadapannya dan Daniel baru menyadari, entah sejak kapan ia menangis seperti anak kecil begini.
Tapi hatinya sungguhan sesak, memikirkan Minhyun nyatanya mampu membuat respirasinya terasa sulit untuk bekerja.
Pemuda itu meraih sapu tangan putih beraksen bunga lotus, mengucapkan kata terimakasih dengan begitu lirih dan mengusap air matanya, jelas tidak menyadari senyuman kecil dari si pemberi.
Dirinya terlalu tenggelam dalam kesibukannya membersihkan wajah dari sisa tangis, ia bahkan tak begitu peduli kala orang itu mendudukan diri disampingnya.
Daniel nampak tercenung menatap tanah, kepalanya nyaris meledak memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi kedepannya.
Bagaimana jika ia sungguhan kehilangan Minhyun? Bagaimana jika gadis itu sudah menemukan penggantinya?
KAMU SEDANG MEMBACA
House of Card
Fanfiction[End] Tidak semua cinta harus diungkapkan. Terkadang sesakit apapun perasaan itu lebih baik tetap dipendam. Tetap menjadi rahasia kecil yang dibalut dengan senyuman. Hanya untuk menjaga, apa yang baik tetap berjalan baik. Ikatan mereka memang telah...