Chapter 40 - House of Card

1.1K 126 34
                                    

Minyoon
Gs Area
This Story is mine
Happy Reading

Btw ini Chapter paling panjang..  Saran sambil dengerin House of Card bacanya 💜
.
.

Siap??

.
.
.
.
.
.
.
.

Mengenai takdir dan angan, agaknya manusia tidak pernah tahu apa yang akan menang dikemudian, apa yang pada akhirnya akan mereka jalani selama Tuhan masih memberikan detak pada jantung dan hela pada nafas.

Sejatinya manusia hanya akan menurut dengan apa yang dikehendak oleh Penciptanya, menjalani hidup sesuai dengan alurnya yang telah ditentukan.

Yoongi tidak tahu secepat apa ia mengendarai mobilnya, yang jelas jarak antara apartement masa lalu dan mansion milik suaminya bukanlah hal yang pendek.

Tercipta jarak yang cukup jauh mengingat kompleks mansionnya berada di pinggiran kota. Namun hanya karna kepanikannya, jarak berkilo meter jauh itu mampu ditempuh dalam hitungan menit.

Bantingan terdengar, begitu ia menutup pintu mobil, terlampau keras karna sendirinya begitu panik untuk segera menyongsong masuk kedalam mansion yang terlihat begitu hening dari luar.

Ia tidak mengerti, namun racauan Daniel tentang pergi dan menghilang cukup membuat perempuan itu diserang panik, apa lagi mengingat hari ini bukanlah jadwal kepulangan Daniel, pemuda itu masih punya waktu dua hari lagi untuk menetap dan menyelesaikan pekerjaan disana.

Kang Daniel, suaminya adalah orang yang paling rasional yang pernah ia kenal, maka ketika mendengar racauan dari bibir pria itu, Yoongi seketika paham ada yang sedang tidak beres dengan suaminya itu.

“Daniel...”

Suara lembut itu mengalun tatkala pintu kamar ia buka perlahan, gelap menyambut kemudian, isakan lirih terdengar membuat Yoongi semakin mengerutkan kening.

Dengan cepat ia menyambar saklar, menghidupkan lampu hingga membuat kamar itu benderang.

Irir kecoklatannya terbelalak mana kala cahaya menyelubungi seluruh ruangan.

Kamar tidur mereka seolah baru saja terkena badai, pecahan beling berserak disekitarnya, yang selamat dari ruangan itu hanya foto pernikahannya yang terpajang apik disalah satu dinding kamar.

Tak lama suara isakan kembali terdengar, kali ini tak jauh dari tempatnya berdiri sehingga membuat Yoongi tersadarkan dari ketersimaannya.

Perempuan itu menoleh, dan tergugu manakala mendapati sosok sang suami tengah terduduk sambil memeluk kedua lututnya, kepalanya tersembunyi dan dengan bahu yang terus bergetar pertanda sedang menangis.

“Daniel!”

Yoongi mendapati diri berlari cepat kearah pemuda itu, mengidahkan pecahan beling yang berhasil melukai kakinya.

Hatinya mendadak cemas, Daniel memang bukan lelaki yang dicintainya, tapi pemuda itu sudah seperti saudaranya sendiri. Rasanya ia ikut panik melihat orang yang ia sayangi sebegitu kacau begini.

“Daniel, ada apa? Kau kenapa? Daniel”

Yoongi terus mengguncang pelan tubuh itu, mencoba menarik perhatian sang pemuda. Tapi agaknya Daniel terlalu tenggelam dalam tangisnya, suaminya itu nampak terlalu kacau untuk sekedar menyahuti panggilannya.

Satu kali sentakan kecil, Yoongi meraih kepala Daniel, mempertemukan kedua iris mereka, hingga kemudian Daniel menyadari kembali dunianya. Tatapan Daniel meredup, namun ada setitik cahaya begitu pemuda itu berhasil mengenalinya.

House of CardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang