Chapter 37 - Blood Ties

997 104 10
                                    

Minyoon
GS
This Story is Mine
Happy Reading
.
.
.

Jungkook mengerjapkan matanya pelan kala mendengar suara geraman rendah yang sarat akan rasa sakit mengganggu lelapnya.

Perlahan kesadarannya terkumpul membuatnya tak lagi bisa membuai diri dalam lindungan mimpi, sedikit tersentak kala menyadari bantal yang semula digunakannya telah tergantikan dengan sebelah tangan kekar yang amat familiar serta sebelah lagi membelit tubuhnya dengan begitu erat.

“T-Taehyung?”

bisiknya setengah meragu, setengah lagi merasa was-was jika orang yang tengah terlelap dibalik tubuhnya ini bukanlah sosok sang suami. Jungkook jelas ingat dirinya bukan berada dimansion Kim

“Shtt.. tidur lagi Jung.. ini masih malam”

Jungkook refleks berbalik begitu mendengar suara yang amat dirindukannya itu, menjadikannya tertegun begitu raut panik Taehyung lah yang menyambutnya kemudian.

“Astaga Jung! Pelan-pelan, kau bisa menyakiti adik bayi”

Adik bayi,

Jungkook tergugu ditempat, air matanya tak lagi bisa ditahan begitu melihat rasa cemas yang begitu kentara dari mata kelam itu.

Suara Taehyung memang lirih dipenuhi beban, tapi tetap tak bisa menyembunyikan nada cemas didalamnya.

Apa ini artinya Taehyung sudah menerima keputusannya untuk mempertahankan bayi mereka?

“Taehyung.. Taehyung... Taehyung..”

Jungkook meracau sambil berusaha memeluk suaminya, menelusupkan kepalanya pada ceruk leher Taehyung yang lama dirindukannya.

Jungkook perlu meyakinkan diri bahwa ini bukalah sebuah mimpi.

“ Hey.. sudah sayang.. sudah.. jangan menangis.. aku minta maaf”

Seru Taehyung sambil mengusak pelan surai sang istri, hatinya kembali tercubit dengan rasa bersalah. Bagaimana mungkin ia sempat berpikir untuk melenyapkan bayi itu padahal Jungkook saja tidak terganggu dengan keberadaannnya.

Jungkook mengangkat kepalanya untuk bersitatap dengan iris kelam Taehyung yang juga tengah menatapnya dengan begitu lembut.

“Tae.. terimakasih karna telah membuktikan ucapanku... terimakasih karna kau tidak menjadi bajingan karna membunuh anakmu sendiri”

“Hey..” Taehyung tersenyum tipis, tatapannya masih dipenuhi rasa bersalah

“Sepertinya ucapanku minggu lalu benar-benar keterlaluan ya? Maafkan aku...”

Taehyung mengecup lama kening Jungkook, menyalurkan permintaan maafnya.

“Maaf karna aku terlalu terbawa masa kelam itu... aku.. benar-benar pengecut”

Jungkook tersenyum kecil mendengarnya, tidak.. itu tidak sepenuhnya salah Taehyung.

Setelah satu minggu ini berfikir, Jungkook paham bagaimana posisi suaminya, jujur saja Jungkook mulai merasa bersalah karna telah bertindak kekanakan dengan pergi begitu saja tanpa mencoba untuk berbicara atau membujuk dulu.

House of CardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang