Minyoon
Gs Area
This Story is Mine
Happy Reading
.
.Jika ditanya siapa orang paling bodoh di dunia ini, Jimin tidak akan ragu untuk mengacungkan tangannya.
Jika ada pertanyaan siapa yang paling brengsek di dunia ini maka Jimin jugalah yang akan maju paling depan.
Jimin paham bahwa dirinya dalah orang paling brengsek dan tolol. Bagaimana tidak?
Setelah banyak kode yang dilempar kepadanya, Jimin masih membutuhkan waktu yang lama untuk menyadari bahwa Taehyun adalah putranya, darah dagingnya bersama perempuan yang paling ia cintai?
Bukankah ia sangat berengsek? Ia bahkan tidak mengetahui bahwa Yoongi mengandung anak mereka? Membiarkan Yoongi menghadapi kehamilannya seorang diri? Membiarkan putranya tumbuh tanpa mengenal sosok ayah yang sebenarnya?
Jimin menyadari bahwa apa yang mungkin terjadi pada dirinya saat ini merupakan sebuah ‘hadiah’ atas apa yang telah ia lakukan dimasa lalu, atas dosanya yang begitu besar pada Seulgi dan jiga Yoongi.
Dua perempuan yang pada akhirnya sama-sama terluka akibat ulahnya, dua perempuan yang pada akhirnya memilih pergi mencari kebahagiaan lain tanpa Jimin didalamnya. Meninggalkannya sendirian dengan penyesalan yang tidak pernah berujung.
Seulgi sudah tenang bersama Tuhan diatas sana, dan Yoongi yang sudah berbahagia dengan keluarga kecilnya.
Sejujurnya, Jimin tau mau lagi menghancurkan kebahagiaan Yoongi seperti yang di tuduh kan Jungkook kepadanya, tapi dia tidak bisa berdiam diri lagi begitu mengetahui rahasia besar yang disembunyikan Yoongi darinya
Dia tidak bisa membiarkan darah dagingnya tidak mengenali siapa dirinya dengan benar, dia tidak bisa lagi melepaskan Yoongi untuk selamanya.
Persetan dengan janjinya hanya ingin menjadi seorang teman, Jimin tidak bisa menepati semua itu Yoongi harus kembali menjadi miliknya. Apapun caranya.
Tekad Jimin sudah bulat, itulah kenapa ia mampu berlari begitu cepat dari rumah sakit tempatnya dirawat hingga tiba didepan rumah Yoongi menerobos hujan yang tiba-tiba saja turun dengan cukup deras.
Ia bahkan tidak mempedulikan teriakan Jungkook yang memintanya untuk beristirahat. Tapi begitu tiba didepan mansion bercat putih itu, tubuhnya seakan membatu ditempat, kelu mendadak tidak bisa merangkai kata.
Semua kenangannya yang telah menyakiti Yoongi terputar begitu apik dibenaknya, kenangan saat mereka bertengkar karna masalah yang sama dan berujung dengan ia yang meninggalkan Yoongi yang tengah menangis, selalu begitu.
Jimin selalu menjadi pihak yang meninggalkan dan menorehkan luka membuatnya merasa begitu tidak pantas untuk meminta Yoongi kembali padanya.
Dosanya pada perempuan itu begitu besar.. tapi keinginan untuk memiliki kembali pun terasa menyiksa membuat Jimin hanya mampu tergugu ditempatnya. Merasakan bagaimana hujan membuat tubuhnya menggigil dan kepalanya yang mulai terasa pening. Tapi Jimin tetap bersikeras berdiri disini, mencoba mengumpulkan nyali untuk sekedar menekan bell.
“ Jimin?”
Tapi kemudian suara lembut yang familiar terdengar dari arah belakang, membuatnya refleks berbalik.
Disana, Yoongi berdiri dibawah payung sambil menatapnya dengan raut kebingungan, mobilnya terparkir apik beberapa langkah dari keduanya. Sepertinya Yoongi baru saja kembali dari suatu tempat. Perempuan itu lantas mendekat, menatap Jimin penuh kebingungan.
“ Sedang apa kau disini? Astaga! Ini hujan, kenapa kau nekat begini huh? bukannya kau sedang sakit?”
Jika ini sebuah mimpi tolong jangan bangunkan Jimin, ia sudah cukup merasa terhibur dengan perhatian fana dari Yoongi. Jika ini sebuah imajinasinya, tolong jangan menyadarkan Jimin, karna Jimin sangat menikmati fantasi indah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
House of Card
Fanfiction[End] Tidak semua cinta harus diungkapkan. Terkadang sesakit apapun perasaan itu lebih baik tetap dipendam. Tetap menjadi rahasia kecil yang dibalut dengan senyuman. Hanya untuk menjaga, apa yang baik tetap berjalan baik. Ikatan mereka memang telah...