Special Part : "Aku dan kamu pernah menjadi kita"

941 101 9
                                    

Minyoon
Gs
This Story is Mine
Happy Reading
.
.
.

Sore itu langit begitu cantik dengan lembayung cerahnya dipadu dengan angin musim gugur yang berhembus ringan, meniup dedaunan kering yang perlahan jatuh dari pohon.

Hampir pukul tiga namun matahari tidak lagi menyengat seperti musim panas.

Ah.. Musim gugur memang selalu menjadi favorit.

Jimin melajukan mobil yang dikendarainya sedikit cepat, sesekali ia ikut bernyanyi mengikuti alunan musik yang mengalun dari radio mobilnya.

Cuacanya cerah sekali, berbanding lurus dengan hatinya yang sedemikian ringan, menjadikannya tidak sabar untuk segera bertemu si cantik pemilik hatinya.

Min Yoongi, namanya. Gadis cantik luar biasa lembut yang ditemuinya hampir empat tahun lalu, sudah tiga tahun ini menjadi miliknya meskipun diam-diam. Menjalin hubungan terlarang dibalik sang istri.

Jimin jelas paham jika hubungan salah, Tuhan amat membencinya. Tapi bagaimana lagi, lima tahun menikah, perasaan cinta itu tidak pernah tumbuh ditambah lagi ia memang gemar mempermainkan wanita.

Ini bukan perselingkuhan pertama, Yoongi adalah patner kesekian. Namun begitu istimewa, karna gadis itu memenangkan hatinya, mengungguli wanita-wanita lain yang pernah berada disisinya, termasuk Seulgi-istrinya sendiri.

Dia sudah menghubungi kekasihnya itu, dan mereka sepakat untuk berkencan sore ini.

Jimin begitu bersemangat, bukan apa-apa hanya saja rasa rindunya butuh dilampiaskan setelah satu minggu penuh tak bisa bertemu akibat kesibukannya di kantor serta urusan dengan sang istri.

Jimin membunyikan klakson begitu tiba di halte dekat dengan kampus sang kekasih, mengulum senyum kala melihat sayangnya terlonjak untuk kemudian merenggut kesal kala mengenali mobilnya.

Gadis itu berjalan dengan langkah terhentak, namun terlihat luar biasa menggemaskan membuatnya was-was sendiri takut-takut ada yang tak sengaja jatuh hati pada sosok menawan ini.

Perempuan ini miliknya, dia tidak akan membiarkan siapapun mendekatinya.

"Hei... Selamat sore. Sayang "

Sambut Jimin begitu kesayangannya itu mendudukan diri dibanku samping, masih lengkap dengan renggutan sebalnya.

Tidak protes kala sapanya tak terjawab, paham benar bahwa sanya Yoongi tengah menaruh kesal kepadanya. Salahnya juga satu minggu ini jarang memberikan kabar bahkan sama sekali tak menemui gadis itu.

Jimin hanya memasang senyum kecil, mencondongkan tubuhnya untuk memasangkan sabuk pengaman ditubuh mungil itu seraya mencuri kecupan kecil dibibir ranum yang semenjak tadi menggoda. Total abai pada delikan tajam tak terima yang dilayangkan sang gadis.

“Kau menyebalkan!”

“Ya.. dan kau menggemaskan”

Kekeh Jimin membalas seraya melajukan mobilnya pelahan dan  membiarkan gadis itu semakin kesal, toh wajah Yoongi yang tengah merajuk begitu benar-benar membuatnya gemas.

Layaknya sebuah suntikan vitamin berdosis tinggi, Yoongi selalu berhasil menghilangkan rasa penatnya.

“Jadi cantik, mau kemana kita kali ini? Bersepeda di sungai han? Atau apa?”

“ Pulang... aku hanya ingin pulang”

“Ey, mana bisa begitu.” Protes Jimin tak terima “Kita sudah satu minggu lho tak bertemu, aku rindu sekali padamu. Teganya tak mau berkencan denganku”

House of CardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang