Minyoon
Gs Area
This Story is Mine
Happy Reading
.
.
.Chanyeol berdiri tegap dengan bantuan tongkat, menghadap sebuah nisan yang berdiri begitu kokoh dihadapannya. Angin lembut menggesek pohon yang berdiri tegap tak jauh dari makam, menimbulkan simphony yang merasuk menennangkan jiwa.
Chanyeol menatap dalam nisan yang bertuliskan nama sang kakak ipar. Park Jumyeon, terbaring tenang berkalang tanah disana semenjak bertahun-tahun lalu. Tempat peristirahatan terakhir salah satu sahabat karibnya itu.
Pada akhirnya sekian lama waktu terlewat hanya dia yang bertahan diantara sekawan itu. Istrinya tercintanya telah lama menghilang, disusul dengan sang kakak ipar yang juga teman terbaiknya, Jumyeon.
Dan kemudian kedua sahabat karibnya yang lain Sehun dan Luhan yang menyusul delapan tahun yang lalu, menyisahkan Chanyeol sendirian dengan kenangan indah yang justru semakin menggerus hatinya.
Rindu.. Kadang kala menjepit ulu hatinya, sesak menikam dada. Kawanan mereka mungkin cukup terkenal pada masanya, dulu sekali.. Jauh puluhan tahun silam.
Chanyeol adalah satu-satunya saksi sekaligus tokoh yang masih bertahan hidup tentang persahabatan itu.
Seperti katanya dahulu, tidak ada rahasia diantara mereka, persahabat itu terbentuk bukan hanya berbagi suka tapi kemudian lara yang seringkali menghimpit jiwa.
Untuk itu Chanyeol jelas mengetahui luka hati terbesar yang dialami kakak iparnya ini, luka yang pada akhirnya menggerogoti tubuh Jumyeon secara perlahan hingga akhirnya kalah dan memilih kedamaian.
Zhang Yixing, atau mereka lebih sering memanggil perempuan asli chinna itu dengan panggilan Lay, dia gadis baik dengan tutur kata lembut yang pada akhirnya berhasil meluluhkan si kaku Jumyeon yang pada saat itu hanya fokus pada studinya.
Mereka bertemu sebagai Presma BEM dan mahasiswa pertukaran asal Chinna. Kemudian hubungan itu bekembang hingga beteman kemudian berkencan dan berakhir menikah begitu Jumyeon lulus dari universitas.
Chanyeol tentu masih ingat, kala itu hujan deras diringi petir yang menyambar menakutkan. Tapi Jumyeon rela menerobos itu demi menemui dirinya yang saat itu terjebak di salah satu cafe dekat kampus.
Dengan nafas yang terengah serta tubuh yang mengigil kedinginan, Jumyeon memohon padanya. Meminjam modal awal untuk membuka sebuah usaha kecil, Jumyeon bertekad akan menjadi besar dan mengembalikan modal itu saat usahanya sudah cukup besar nanti.
Tekad itu terdengar bulat dan penuh dengan kesungguhan dan ambisi, membuat Chanyeol menganggukan kepala dan menyetujui tanpa banyak bertanya. Usaha itu tidak berjalan cukup mulus, sering kali merugi tapi Jumyeon tidak menyerah.
Terus berusaha dengan keras hingga membuat Chanyeol bertanya-tanya apa sebenarnya yang membuat Jumyeon begitu semangat membangun bisnisnya. Hingga bertahun kemudian, ketika bisnis itu mulai stabil jawaban itu terkuak.
Jumyeon melamar yixing tepat ketika acara wisudanya dilaksanakan. Membuat semua paham bahwa Yixing lah yang membakar semangat Jumyeon untuk membangun bisnisnya, merubah nasib hingga menjadi salah satu pengusaha sukses saat itu.
Mereka menikah
Chanyeol fikir kisah itu akan berakhir dengan indah. Mereka hidup bahagia, dikaruniai satu putra tampan dipernikahan yang menginjak tahun ketiga.
Tapi akhir kisah itu rupanya memilukan. Saat Jimin menginjak 9 tahun, perusahaan Jumyeon kolaps karna penghiatan dalam perusahaannya.
Yixing tidak tahan dengan perkonomian yang semakin memburuk memutuskan pergi. Memilih pengusaha lain yang lebih kaya dan meninggalkan Junmyeon mengurus Jimin sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
House of Card
Fiksi Penggemar[End] Tidak semua cinta harus diungkapkan. Terkadang sesakit apapun perasaan itu lebih baik tetap dipendam. Tetap menjadi rahasia kecil yang dibalut dengan senyuman. Hanya untuk menjaga, apa yang baik tetap berjalan baik. Ikatan mereka memang telah...