Chapter 30 - Pelik

1.2K 124 18
                                        

Minyoon
Gs Area
This Story is Mine
Happy Reading
.
.
.
.

From: Husband
“Sayang... maafkan aku.. tapi kepulanganku ditunda dua minggu, ternyata masalah disini cukup serius... Jangan tidur terlalu larut, jangan lupa makan.. aku mencintaimu”

Yoongi menghembuskan nafas saat membaca pesan dari Daniel yang baru saja masuk ke ponselnya. Pesan pertama setelah empat hari menghilang tanpa kabar, tak menghubunginya bahkan tak menjawab panggilan ataupun pesan yang Yoongi kirim padanya.

Daniel memang menyebalkan. Pemuda itu jika sudah tenggelam dalam pekerjaannya akan berubah menjadi robot yang ter fokus pada pekerjaannya saja. Menyebalkan.

“Wajahmu kusut sekali Yoon... ada apa?”

Yoongi menoleh dan menggeleng pelan pada Jungkook yang baru saja masuk sambil membawa sebuah paper bag dari rumah makan ternama. Yoongi dengan cepat berdiri, merebut paper bag itu kemudian beranjak menuju belakang bartool untuk menata makanan itu kedalam mangkuk.

Kebiasaannya sejak lama yang tidak membiarkan Jungkook berurusan dengan peralatan pecah belah, Jungkook itu cukup ceroboh dimasa lalu. Jungkook sendiri tidak protes dan memilih mendudukan diri dimeja makan sambil mengupas sebuah jeruk yang tertata rapih diatas meja.

“Kau tidak rela ku ajak bolos sehari?” Tanya Jungkook lagi kala tak mendapat jawaban dari sahabatnya itu, dia merasa sedikit tidak enak karna membuat Yoongi kehilangan waktu berharganya.

Hari ini Jungkook memang memaksa Yoongi untuk menemaninya dirumah. Ayah mertuanya beserta keluarga kecilnya tengah mengunjungi makam kedua orang tua Jungkook di Busan. Jungkook tidak bisa ikut karna sedari kemarin tubuhnya merasa tidak enak, kepalanya mendadak pening dan selalu lemas.

“Ya! kau membuatku kehilangan uang 10 juta won hari ini” Kata Yoongi sambil meletakan dua mangkuk bubur abalone yang dibawa Jungkook tadi, satu untuk Jungkook dan satu lagi untuk dirinya.

Hari ini seharusnya ada rapat dengan salah satu investor, tapi toh tidak terlau penting juga. Ia bisa mengganti kerugian rumah sakit Daniel pada Taehyung nanti.

Jungkook terkekeh mendengarnya, tau bahwa Yoongi tidak benar-benar serius dengan kemarahannya. Ia menuangkan air pada dua buah gelas kemudian meletakan salah satunya didepan Yoongi.

“Mansionmu sepi sekali... kau tidak kesepian” Tanya Jungkook setelah menatap sekeliling, tidak seperti mansionnya yang selalu ramai oleh para maind disiang hari, mansion Yoongi hanya ada dua maind yang kini berada ditaman belakang. Yoongi mengangkat bahunya acuh

“ Aku tidak suka keramaian”akunya pelan

“Lagi pula aku tidak semanja dirimu Nyonya Kim.. Selama masih bisa ku kerjakan ya ku kerjakan sendiri”

“Ck! ini karna Taehyung!”

Yoongi mengulum senyum, tau benar bagaimana kelakuan suami sahabatnya itu. Berbeda dengan Daniel yang membebaskan pilihannya, Taehyung itu sedikit otoriter. Benar-benar memperlakukan Jungkook bagai porselen yang mudah sekali pecah.

“Sudahlah.. cepat makan, setelah itu tidur dikamarku.. kau perlu istirahat”

Jungkook memutar bola matanya malas, sebenarnya perasaannya belum benar-benar membaik. Ia masih sering kali terpikirkan ucapan Chanyeol, tapi Taehyung dan Yoongi jelas menentang pendapatnya membuatnya harus berpikir ulang.

“ Selamat siang princess, aku rindu—“

“Kak Jimin?”

“a—ah Jungkook?”

House of CardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang