Minyoon
Gs Areaa
This story is mine
Happy Reading...
.
.
.
.Perjalanan kali ini begitu hening, tidak ada satupun yang berani membuka suara. Terjebak dalam kecanggungan yang terasa semakin sesak tiap detiknya.
Paman Kang jelas orang yang paling merasakannya, matanya sesekali melirik kearah Yoongi yang tengah merebahkan kepalanya dengan damai di pundak suaminya, kemudian beralih menatap Jimin yang duduk terpekur disampingnya sambil memangku putri kecilnya.
Kedua orang itu, meski tidak berucap, tapi paman Kang jelas bisa merasakan gejolak emosi yang menguar dari keduanya. ada sesuatu yang coba mereka tahan mati-matian dan itu bukanlah hal yang baik.
Setelah tigapuluh menit yang terasa sangat lambat akhirnya mereka tiba di kediaman Taehyung. Jimin tersenyum kecil kala melihat sosok Jungkook berdiri diambang pintu dengan Taehyung yang tengah merengkuhnya hangat. Keduanya terlihat cemas meski sedikit tersembunyi dengan senyuman.
Suara pintu belakang mobil terbuka, menandakan keluarga Yoongi sudah keluar terlebih dahulu dan tak lama matanya dapat menangkap kedua perempuan cantik itu sudah berpelukan dengan erat, melepas rindu.
Hati Jimin ikut menghangat, rasanya ingin sekali ia bergabung dengan pelukan itu. Tapi begitu figur Daniel yang tengah menggendong putranya tertangkap dalam irisnya, Jimin sontak menghela nafas.
Menyadari sebuah tembok besar baru yang membuatnya terasa asing. Ah Daniel bahkan terlihat sangat akrab kala mengobrol dengan Taehyung, waktu tujuh tahun sepertinya sudah merubah segalanya.
“ Tidak turun tuan Park?”
Teguran dari paman Kang sukses membuat Jimin tersadar, dia hanya memasang senyum kecil sembari membenarkan posisi Yoonji dalam gendongannya, putri cantiknya itu tengah tertidur lelap.
“ Akan paman, aku duluan ya”
Jimin mengangguk pamit, kemudian beranjak keluar mobil sambil menggendong Yoonji yang terlelap, langkahnya terasa begitu berat mendekati keempat orang dewasa yang masih melepas rindu diambang pintu.
Rasa ia ingin melarikaan diri, tapi terlambat karna Taehyung terlanjur memanggilnya, memaksakan senyum lebar saat melihat Taehyung menyambutnya dengan pelukan hangat. Dengan langkah gontai ia mendekat, memeluk hangat sepupu seperjuangannya itu.
“ Apa kabarmu Jim?”
Taehyung tersenyum lebar tangannya bergerak menepuk lengan atas Jimin sebagai sapaan lama. Jimin hanya mengangkat bahunya acuh seraya membenarkan posisi Yoonji yang sedikit merosot dari gendongannya.
“ Seperti yang kau lihat aku baik-baik saja.”
“ Kemarikan Yoonji, aku ingin menggendongnya.”
Jimin mengangguk, ia lantas membiarkan Taehyung mengambil alih Yoonji dalam gendongannya. Putrinya itu sedikit terusik, namun kembali tenang begitu tangan Taehyung mengelus kepalanya dengan lembut. Matanya kemudian melirik kearah Jungkook, tahu jika sedari tadi perempuan itu menatapnya lekat dengan tatapan sarat akan makna.
“ Hey.. kau tidak mau memeluk ku? Tidak rindu?” tanya Jimin dengan kedipan jahil.
Taehyung dan Daniel tersenyum geli saat melihat Jungkook berubah masam tapi kemudian tangannya terulur, menyambutnya dalam pelukan. Meski sikap Jungkook memang menyakitinya, tapi dia tidak bisa membenci perempuan ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
House of Card
Fanfiction[End] Tidak semua cinta harus diungkapkan. Terkadang sesakit apapun perasaan itu lebih baik tetap dipendam. Tetap menjadi rahasia kecil yang dibalut dengan senyuman. Hanya untuk menjaga, apa yang baik tetap berjalan baik. Ikatan mereka memang telah...