Chapter 34 - She

1.2K 115 39
                                    

Minyoon
Gs Area
This Story is Mine
Happy Reading
.
.
.

“Selamat pagi tuan Park”

Jimin mengangguk pelan untuk menjawab sambutan Dahyun begitu ia tiba dilantai tempat ruangannya berada.

Seperti biasa ia segera melepas jas formal yang dikenakannya dan memberikannya pada sang sekertaris, menyisahkan kemeja panjang yang dibalut dengan vest berwana senada dengan jas sebagai dalaman.

Pemuda itu berjalan terlebih dahulu menyusuri lorong sepi menuju ruangannya, tangannya berperan aktif melonggarkan dasi yang terasa begitu mencekik serta menggulung lengan kemjenya sampai siku.

Tidak, ia tidak bermaksud menggoda Dahyun atau siapapun, tapi berbeda dengan Taehyung yang lebih suka berpakaian begitu formal, Jimin justru lebih senang jika harus berpakaian lebih santai, sayang sekali ia harus mengikuti gaya pakaian yang cukup membosankan begini karna posisinya yang cukup penting diperusahaan.

Dahyun mengumpat pelan dibelakang, dia selalu hampir tidak bisa berpikir jernih saat Jimin melakukan hal itu.

Jika dulu, ia mungki tidak akan berpikir panjang untuk menerjang atasannya itu, kemudian berlanjut pada sesi cukup panas dengan ia yang terjebak diantara dnding koridor dan kukungan pemuda itu.

Tapi sekarang ini, Dahyun harus berpikir ribuan kali untuk melakukannya. Jimin yang sekarang sangat berbeda dengan Jimin yang dulu.

Jika sekarang ia melakukan hal yang sama sudah dipastikan Jimin akan memperlakukannya bak jalang penggoda yang dipermalukan dan dibonusi kata-kata pedas yang cukup menyakitkan.

Park Jimin yang sekarang meski terlihat begitu dekat dengan senyum diwajah tampannya tapi sejujurnya tidak bisa tersentuh, terlalu tinggi.

Terkutuklah Min Yoongi yang berhasil membuat tuan tampan ini menjadi sebegitu dingin terhadap wanita dan hanya mengejar perempuan itu saja.

Ck! Yoongi sialan!

“Dahyun-ssi!”

Desisan kesal sang atasan yang memanggil namanya, sontak membuat Dahyun yang tengah memaki Yoongi dalam hatinya terlonjak ditempat. Merasa begitu ketakutan kala tatapan Jimin seolah ingin mengulitinya, begitu tajam membuatnya seperti pencuri yang tertangkap basah.

Ah tidak! Apa dia mengatakan umpatannya terlalu keras hingga Tuan Park menyadari? Matilah!

“Ma—maafkan sa—saya tuan Park”

“Jika kau sudah bosan dengan pekerjaanmu ini, jangan ragu memberitahu, aku akan menggantikanmu sekalipun pekerjaanmu bagus!”

Dahyun lantas menunduk takut tak berani menata Jimin yang terlihat akan mengamuk padanya, kepalanya menggeleng pelan menandakan penolakan tapi bibirnya tak lagi mampu berucap.

Nah satu lagi alasan yang membuatnya harus berfikir dua kali untuk menggoda pemuda itu, karna pemuda itu tidak akan segan untuk memecatnya sekalipun ia hanya melakukan kesalahan yang remeh.

“ Kalau kau tidak mau ku pecat, bekerja yang benar! Jangan melamun saat bekerja!”

“Ba—baik tuan Park”

House of CardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang