Minyoon
Gs Areaa
This Story is Mine
Happy Reading.....
.
.
.
.
.
.
.Yoongi menghela nafas lega sambil menyandarkan tubuh lelahnya kesandaran sofa yang diduduki olehnya begitu pekerjaan yang digelutinya sejak beberapa bulan terakhir selesai. Sebuah novel klasik, karyanya yang ke enam sejak lima tahun ini.
Demi mengusir kebosanan, Yoongi memang memilih menjadi seorang penulis roman yang berlindung dengan nama pena Suga. Seorang penulis yang karyanya selalu masuk menjadi salah satu yang ditunggu di Indonesia, meski ia tidak pernah menunjukan siapa dirinya.
Tapi Yoongi senang banyak sekali yang antusias dengan karyanya. Dan ia baru saja menyelesaikan salah satu karyanya.
Seperti yang sudah-sudah, Yoongi akan merayakan keberhasilannya menulis satu novel dengan renungan kecil, menghadiahkan dirinya dengan mengenang masa lalu pahit yang selama ini ia simpan rapat-rapat.
Tapi selalu ia sempatkan untung mengenang dikala rindu pada sosok itu tak lagi dapat ia sembunyikan. Matanya bergulir menatap jendela besar disamping kirinya, hujan masih turun dengan rintikan kecil membuatnya semakin terlempar pada masa lalu itu, masa yang ingin ia lupakan tapi tak ingin ia lepaskan.
“ Jimin.. kenapa kau suka sekali hujan?”
Jimin membuka matanya yang sedang terpejam itu, kemudian menoleh padanya. Melemparkan sebuah senyuman lembut yang nyaris saja membuat jantungnya berhenti berdetak.
“Tidak ada alasan khusus... Selain karna disaat hujan, aku bisa dengan bebas memelukmu di ruang terbuka tanpa takut orang tahu siapa aku... siapa dirimu”
Saat itu Yoongi hanya bisa tersenyum, meski hatinya terasa begitu nyeri atas pernyataan Jimin.
Ya.. pada dasarnya hubungan mereka adalah hubungan yang akan menyakiti hati orang lain. Perselingkuhan... adalah hal yang tidak dapat dibenarkan untuk alasan cinta sekalipun.
“ Yoongi... kau adalah satu-satunya perempuan yang membuatku jatuh hati.. seandainya kita bertemu lebih dulu.... mungkin kita tidak perlu seperti ini, aku bisa memelukmu dengan bebas, menggeggam tanganmu dengan berani.. bukan begini... kau pantas mendapat hal yang lebih dari pada ini... sayang”
Dan Yoongi kembali memghela nafas, menghalau sesak ketika kenangan itu kembali hadir dibenaknya. Menghantarkan kembali perih yang selalu terasa sama.
Tapi Yoongi merasa butuh merasakan sakit itu, karna dengan rasa itulah yang selalu mengingatkan ia tentang kisahnya dengan Jimin, bahwa dengan rasa itulah ia bisa selalu sadar kisahnya dan Jimin tidak akan pernah berakhir dengan baik sekalipun cinta begitu membumbung besar diantara mereka.
Pintu kamar terbuka, menampilkan sosok tampan Daniel yang membawakan sepiring sarapan untuknya. Pemuda itu tersenyum rupawan, bergerak mengecup kening Yoongi lama sebelum akhirnya memilih bergabung di sofa panjang kamar mereka. Matanya melirik layar laptop Yoongi sekilas kemudian kembali menatap sosok istrinya yang kini menatapnya.
“ Kau membuatku terkejut” kata Yoongi sambil melemparkan senyum kecil.
Ia memindahkan nampan yang dibawa suaminya ke atas meja, bersebelahan dengan laptopnya yang masih terbuka.
“ Maaf.. aku hanya ingin memastikan kau memakan sarapanmu... kau selalu lupa dunia jika sudah tenggelam dalam imajinasimu itu”
KAMU SEDANG MEMBACA
House of Card
Fiksi Penggemar[End] Tidak semua cinta harus diungkapkan. Terkadang sesakit apapun perasaan itu lebih baik tetap dipendam. Tetap menjadi rahasia kecil yang dibalut dengan senyuman. Hanya untuk menjaga, apa yang baik tetap berjalan baik. Ikatan mereka memang telah...