Chapter 8 - Truth

1.4K 160 52
                                    

Minyoon
GS Area
This Story is Mine
Happy Reading
.
.
.
.
.

“ Jangan nakal ya sayang...”

Yoongi tersenyum cantik sambil merapikan dasi milik putranya, sedangkan disampingnya nampak Daniel berdiri seraya merengkuh pundaknya, matanya ikut menatap si anak dengan lembut. Sungguh gambaran dari keluarga yang sempurna.

“ Hey, jagoan... ingat pesan mama mu... atau papa akan menyita seluruh game mu”

Taehyun memutar bola matanya jengah, bosan rasanya mendengar ancaman yang selalu sama. Padahal tanpa dipinta pun ia akan selalu mengikuti pesan sang ibu tanpa protes sama sekali. Taehyun mengambil tasnya pelan, mengecup pelan pipi kedua orang tuanya sebelum akhirnya berlari memasuki gedung sekolah barunya tanpa menoleh lagi membuat kedua orang tua itu menggeleng pelan.

“ Kebiasaan jelek putramu, Daniel” kata Yoongi sambil menegakkan tubuhnya lagi.

Ia sedikit tidak suka pada kebiasaan Taehyun yang satu ini, anak itu akan pergi begitu saja tanpa kata-kata manis, persis seperti Daniel.

“ Sialnya, dari semua sifat baikku, kenapa dia harus mengcopy yang jeleknya sih” 

Yoongi terkekeh sambil menepuk bahu suaminya pelan, mengajak suaminya untuk kembali menuju mobil. Ia lantas tertegun, kala matanya bersibobrok dengan milik Jimin yang entah sejak kapan menatapnya, didepannya sosok gadis kecil tersenyum lebar kearahnya seraya melambaikan tangan dengan ceria.

“ Mama.. Ayah...”

Panggil Yoonji ceria membuat Yoongi lantas menatap anak itu

“ Oh.. Yoonji?”

Daniel yang lebih dulu bereaksi, lelaki itu tersenyum lebar seraya melangkahkan kakinya mendekat menuju gadis mungil itu.  Ia menyapa Jimin sekilas sebelum akhirnya menfokuskan atensinya pada si mungil

“ Wah.. baru datang?”

“ Umh.. papa kena macet dijalan tadi, jadi ya... aku sedikit terlambat”

Daniel tersenyum gemas melihatnya dan tanpa sadar mengelus pelan rambut anak itu, total tidak sadar dengan raut Jimin yang sedikit terlihat tidak suka. Sedangkan Yoongi sendiri ikut tersenyum gemas, sepertinya Yoonji tidak kehilangan kasih sayang.

“ Mama dan ayah mengantar Taehyun ya? mana dia?”

Yoonji menatap kesana kemari berharap menemukan bocah seusia dengannya itu, tapi merenggut kesal karna tak melihatnya

“ Taehyun sudah masuk sayang” Kata Yoongi dengan senyum lembutnya

“ Nah mending kau cepat masuk, temui Taehyun, Yeonjun dan Nara. Mama rasa mereka sudah berkumpul didalam”

“ Ah.. benarkah? Kalau begitu aku harus cepat. Aku mau duduk dengan Nara”

Yoonji lantas bergegas memeluk papanya mengecup pipi Jimin sekilas, kemudian beralih melakukan hal yang sama pada Daniel dan juga Yoongi sebelum akhirnya berlari masuk menuju gerbang sekolah, namun baru beberapa langkah suara Yoongi memanggilnya, membuatnya terpaksa berhenti.

“ Ada apa mama?”

Yoongi tersenyum kecil, kemudian beranjak mendekati Yoonji yang menatapnya dengan bingung. Ia menghela nafas sejenak kemudian  membuka tas tangannya dan mengeluarkan satu kotak bekal yang sudah disiapkannya sejak pagi, kotak yang sama dengan milik putranya sendiri.

“ Bekal untukmu” katanya sambil memberikan bekal itu pada Yoonji yang sudah menahan rasa bahagianya.

“ Jangan keseringan membeli makanan diluar, kesehatannya tidak terjamin. Nah mama sengaja membuatkan bekal untukmu”

House of CardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang