Minyoon
Gs Area
This Story is Mine
Happy Reading
.
.
.Terusir dari pembicaraan sang istri dan Minhyun, Taehyung memilih melangkahkan kakinya untuk mengecek Jimin. Semalam dirinya ikut terlelap hingga baru tersadar sekitar pukul tujuh pagi, itupun karna Jungkook merengek perutnya kram, membuatnya cemas setengah mati dan membawa Jungkook ke poli kandungan meski harus mengantri lama. Ponselnya dan Jungkook sejak semalam kehabisan daya, makannya mereka benar-benar buta soal kondisi Jimin.
Langkahnya tergesa menyusuri koridor rumah sakit, mencari ruang rawat tempat sahabatnya itu dipindahkan. Dia sudah kebagian operasi tadi dan mendapat informasi yang melegakan hatinya.
Operasinya berjalan lancar dan Jimin sudah berhasil melewati masa kritisnya makannya sekarang dia sudah dipindahkan keruang rawat.
Namun beberapa langkah sebelum tiba di ruangan yang dimaksud, Taehyung lebih memilih menghentikan langkah manakala matanya mendapati Daniel terdiam sambil menatap kosong kearah pintu, rautnya terlihat kusut seperti menyimpan banyak tanda tanya yang harus segera dipecahkan.
Taehyung menyirit, tanpa suara ia mendekat kemudian ikut mengintip apa yang membuat Daniel sedemikian kebingungan begitu.
Kemudian tanpa sadar, Taehyung tersenyum. Di dalam sana, ia bisa melihat Yoongi yang tengah menangis sambil memeluk lengan sang sahabat, bisa dipastikan perempuan itu tak beranjak sejak Jimin dipindahkan.
Setelah puas melihat, Taehyung lantas kembali memandangi Daniel yang jelas belum menyadari kehadirannya.
Seperti yang diduganya sejak lama, tidak ada raut cemburu di wajah pemuda itu, tidak ada rasa kesal atau amarah yang meletup dari pancaran matanya, yang ada hanyalah kegamangan dicampur rasa takut berlebih.
Daniel sepertinya baru menyadari sesuatu dan itu cukup mengguncang jiwanya.
Kali ini Daniel pasti tidak menyangka dengan apa yang berkecamuk dalam jiwanya, sebuah kesadaran yang sedikit terlambat tapi masih bisa diperbaiki.
Hanya perlu sebuah hantaman kecil lagi, dan Daniel akan segera menyadari segala kekeliruannya. Lagi pula ada yang perlu dipertanggung jawabkan oleh lelaki ini, dibanding harus menjadi lelaki menyedihkan yang tidak terbalas cintanya.
Maka dengan pelan, Taehyung menepuk pundak pemuda itu. Tersenyum tipis kala mendapati keterkejutan yang begitu nyata di matanya.
"Taehyung?"
"Mau bicara denganku, sebentar?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Bibi Seokjin"
Seokjin yang saat ini tengah menyiapkan sarapan pagi itu lantas menoleh. Tersenyum saat mendapati salah seorang anak sahabatnya mendekat kearahnya, saat ini ia dan suaminya ditugaskan untuk menjaga anak-anak selama Taehyung, Jungkook serta Yoongi dan Daniel menjaga Jimin dirumah sakit.
Sejujurnya ia juga ingin segera berangkat melihat keadaan Jimin, demi apapun ia juga merasa cemas. Baginya Jimin sudah seperti bagian dari keluarga yang tidak bisa dipisahkan, hanya saja ia juga tidak bisa membiarkan anak-anak ini terlantar tanpa orang dewasa, terlebih jika Yoonji atau Taehyun sampai tahu kecelakaan yang menimpa Jimin.
"Ya, Yoonji-ya.. ada apa? Sarapan sudah jadi, mau makan sekarang?"
Yoonji menggeleng, dan Seokjin dibuat gemas mana kala anak itu naik keatas kursi di meja makan dengan sedikit kepayahan, yah.. salahnya juga memiliki kursi yang cukup tingi.
![](https://img.wattpad.com/cover/182923888-288-k132570.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
House of Card
Fanfiction[End] Tidak semua cinta harus diungkapkan. Terkadang sesakit apapun perasaan itu lebih baik tetap dipendam. Tetap menjadi rahasia kecil yang dibalut dengan senyuman. Hanya untuk menjaga, apa yang baik tetap berjalan baik. Ikatan mereka memang telah...