Minyoon
Gs Area
This Story is mine
Happy Reading
.
.
.Jimin melangkahkan kakinya memasuki areal panti, bibirnya tersenyum kecil kala memperhatikan setiap sudut halaman yang tidak banyak berubah.
Bangunannya masih sama, hanya saja seperti kata ibu Yoon, anak-anak yang menghuninya silih berganti. Setelah selesai memantau proyek rumah sakit ia memang menyempatkan diri untuk mampir.
Sekedar menyapa anak-anak yang mungkin masih mengenalnya dan juga mengenang memori lama tentang dirinya dan Yoongi yang masih terekam jelas di panti ini. Bukan bermaksud membuka luka lama, tapi Jimin hanya ingin menyadarkan diri bahwa kisahnya dengan Yoongi benar-benar ada, bukan khayalan semunya kala kesepian kembali menyerang.
Bahwa rasa sakit yang ditimbulkan kerinduannya selama ini benar-benar nyata bukan bualan kosong imajinasi ditengah kesendiriannya. Park Jimin dan Min Yoongi pernah bersama, meski kisah mereka adalah sebuah romansa yang penuh dosa.
“Papa?”
Jimin berbalik begitu mendengar namanya diserukan, ia menyirit ketika mengahadapi seorang gadis cantik yang berpakaian semi formal sambil megendong sebuah tas.
Sejenak ia ragu dan tidak mengenali gadis itu, namun seketika ia terkejut kala satu nama langsung tercetus dibenaknya.
“ Nari?”
Gadis itu mengangguk dengan semangat, matanya nampak berair menahan tangis. Sejurus kemudian Jimin merasakan tubuhnya dipeluk dengan erat, membuatnya refleks ikut memeluk dan menyunggingkan senyum yang sama harunya.
Tujuh tahun itu ternyata lama, dapat merubah gadis kecil manis yang berusia 13 belas tahun menjadi perempuan dewasa yang sangat cantik berusia 20 tahun.
“Papa.. aku rindu sekli... jahat pergi ke London tak bilang-bilang”
Jimin terkekeh kecil, tangannya terangkat untuk kemudian mengusak rambut hitam panjang itu dengan lembut. Ciri khas kasih sayang seorang ayah.
“ Maafkan papa... semuanya terlalu cepat dan tiba-tiba.”
Nari melepaskan pelukannya, memperhatikan papa angkatnya itu dalam-dalam. Secara hukum, ia adalah putra Jimin dan Yoongi. Dua orang itu sudah mengadopsinya sejak lama, dulu ia pikir Yoongi dan Jimin sudah menikah, ternyata belum.
Mereka hanya berpacaran kemudian sekarang berpisah, di dalam ia bisa melihat mama angkatnya itu bahagia dengan keluarga kecil barunya, yah meskipun Yoongi tak melupakannya tapi Nari merasa sedikit canggung.
Dan sekarang ia menemui papa angkatnya, terlihat sedikit berubah dengan mata tak lagi memancarkan keceriaan seperti dulu, tapi kenapa papanya ini datang sendirian?
“ Papa sendirian kesini?”
“Hm.. papa tadinya hanya memantau proyek dibelakang. Tapi papa rindu kalian”
Nari merenggut mendengarnya, membuat Jimin tak kuasa menahan senyum
“ Jangan marah begitu, malu nanti pada adikmu”
“ Ah... aku sudah punya adik? mama baru mungkin?”
Jimin terdiam sejenak, mama baru.. yah dia tidak lupa jika Yoongi adalah mama angkat Nari secara hukum berdampingan dengannya. Sejenak Jimin merasa senang hanya karna mendapati fakta itu.
“ Istriku sudah meninggal Nari, ibu barumu sudah tinggal disurga sejak tujuh tahun lalu”
Nari tertegun, merasa ikut sedih karna tidak bisa melihat pasangan sang papa.
“ Ah.. maafkan aku papa.. aku tidak tahu”
Jimin tersenyum lagi “ ey... jangan sedih begitu. papa sudah baik-baik saja. Ah mungkin kau bisa mengunjungi pusaranya nanti. Oh ya.. kau punya adik perempuan.”
KAMU SEDANG MEMBACA
House of Card
Fiksi Penggemar[End] Tidak semua cinta harus diungkapkan. Terkadang sesakit apapun perasaan itu lebih baik tetap dipendam. Tetap menjadi rahasia kecil yang dibalut dengan senyuman. Hanya untuk menjaga, apa yang baik tetap berjalan baik. Ikatan mereka memang telah...