Chapter 44 - Hold me Tight

928 113 16
                                    

Minyoon
Gs area
This Story is Mine
Happy Reading
.
.
.

Okee siaaappp?????

.
.
.
.
.




"Yang benar saja Kim! "

Jimin mendelik tajam sarat akan keberatan pada Taehyung yang tengah menatapnya penuh permohonan begitu pemuda itu selesai mengutarakan niatnya. Bagus, minggu paginya yang luar biasa cerah harus hancur karna permintaan konyol. Ini bahkan masih pagi, Ya Tuhan.

"Ayolah Jim.. Bantu aku ya? Kau tega pada keponakanmu sendiri"

"Astaga Tae, kau tau sendirikan bagaimana? Makan bersama? Hah.. Yang benar saja"

"Anggap saja ini bisnis, bagaimana?"

Taehyung berusa membujuk, meski manusia dihadapannya ini keras kepala sekali. Ini kali pertamanya memghadapi ngidam istrinya yang luar biasa menyulitkan.

"Ayolah.. Katanya kau profesional? "

Bukannya Taehyung tega dengan mengumpankan sepupunya begini, tapi bagaimana lagi ini bayinya menginginkann ini. Asal tau saja, sebelum memutuskan bicara dengan Jimin begini, Taehyung sudah membujuk Jungkook untuk mengganti keinginannya, tapi istrinya itu malah menangis keras membuatnya tidak tega.

"Ini beda konteks tuan Kim. Itu urusan pekerjaan, sedang ini pribadi"

"Makannya ku bilang, anggap saja ini bisnis tuan Park"

Jimin memandang Taehyung datar, mengumpati kekeraskepalaan sepupunya itu. Sejujurnya ia juga tidak tega, mengidam memang sangat menyiksa.. Tapi.. Untuk makan bersama Yoongi... Rasanya terlalu berat.. Ini tidak mudah untuknya, ia terlalu muak.

Jimin tidak lagi sanggup menikmati fragmen-fragmen kepingan kenangan yang membuat dirinya ingin memeluk meski rasanya seperti ditikam

"Park.. "

Taehyung memohon, membuat kedua pemuda itu saling bertatapan dan berakhir dengan teriakan frustasi pemuda Park yang pada akhirnya menyerah.

"oke.. Oke" kata pemuda itu kesal

"Tapi jangan salahkan aku jika makan siang yang seharusnya hangat berubah mencekam"

"Bukan masalah" Taehyung mengangkat bahunya acuh "Toh kau akan dimarahi Jungkook nantinya, aku hanya perlu kau hadir, itu saja"

Jimin mendengus, kemudian kembali sibuk dengan koran paginya membiarkan Taehyung mengabari sang istri bahwa misinya sudah berhasil.

Sejujurnya Jimin kebingungan untuk membuat pertahanan diri jika nantinya harus berhadapan dengan Yoongi. Sial! Awas saja kalau Taehyung tidak berbuat baik padanya, pengorbanannya kali ini berat sekali.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Dan justru berakhir dengan penyesalan. Jimin menghela nafas diam-diam, mencoba berfokus pada hidangannya tak mau menatap Yoongi yang nampaknya sibuk pula menghindarinya.

Atmosfir canggung tak dapat dihindari kala dengan brengseknya Jungkook dan Taehyung meninggalkan mereka berdua di meja makan, lengkap dengan makanan favorit yang justru membuat tenggorokan merasa kering.

Makan bersama apanya?!

Seharusnya ia tidak bodoh hingga terjebak rencana licik pasangan brengsek itu, cih mengidam apanya? Ini sih konspirasi.

Taehyung dan Jungkook pasti berbohong perihal mengidam, lihat saja kedua orang itu bahkan meninggalkan dirinya berdua saja dengan Yoongi dengan dalih ingin mengajak anak-anak bermain.. Huh yang benar saja!

House of CardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang