INTRODUCTION

9.3K 355 51
                                    

Setelah melewati penantian panjang, akhirnya bel pulang berbunyi dengan nyaring. Semua murid akhirnya bisa bernapas dengan lega. Mereka segera keluar dari kelas menuju rumah masing-masing, begitupun juga dengan dua gadis cantik di parkiran sekolah.

"Ay, lo pulang naik apa?" tanya Zara pada Aiy.

"Dijemput Kak Sean deh, kayaknya," jawab Aiy.

"Oh, gitu. Yaudah gue duluan, ya. Mama dah nelpon, nih, " pamit Zara.

"Iya, Za. Hati-hati."

Zara mengangguk singkat, mengiyakan. Gadis itu pergi menuju mobilnya dan tersenyum singkat sekali lagi pada Aiy sebelum akhirnya mobil Zara hilang dari pandangan Aiy.

Gadis itu masih setia menunggu kakaknya sejak 10 menit yang lalu, hingga rasanya dia sudah tidak bisa bersabar lagi.

"Kak Sean mana, sih? Gak tau apa ya, kalo gue udah karatan nunggu dia dari tadi," omel Aiy

Tau sendiri bagi kaum hawa, 10 menit sudah terasa seperti 10 jam. Menunggu selama itu akan membuat singa di dalam diri kaum hawa terbangun dari hibernasinya.

🌿🌿🌿🌿🌿

"Sha, lo langsung pulang?" tanya Jevan begitu mereka sudah sampai di parkiran.

"Iya, kenapa? Mau nebeng lo? Sorry, bro! Gak terima tumpangan," kata Arsha sarkas. Dia mulai mengeluarkan motor ninja merahnya dari parkiran.

"Njir! Emang dasar ya lo, temen bangsat. Bisa gitu, gue temenan sama curut Jamaika kayak lo," maki Jevan.

"Lagian gue bawa motor, kali. Males banget gue nebeng sama lo," sambungnya.

"Gue juga ogah kali, misal lo mau ikut."

Arsha sudah menyalakan motornya, bersiap-siap untuk pulang. Namun dia menghentikan aktivitasnya kala melihat seorang cewek berdiri di dekat gerbang sekolah.

Pikiran Arsha terputar kembali pada kejadian tadi pagi di depan toilet bersama dengan seorang gadis beku. Arsha mematikan mesinnya lalu turun dari motornya.

"Sha, lo mau kemana? Katanya tadi mau pulang. Gak jelas, lo! Dasar PHP!" teriak Jevan.

"Van, sepertinya dewi keberuntungan lagi berpihak nih sama gue," ucapnya ngawur. Pandangan Arsha tak lepas dari seorang cewek yang ada di depan gerbang sekolahnya.

"Dewi keberuntungan apaan? Mana ada disini Dewi. Ah ... ngaco lo!" kata Jevan masih tak mengerti.

"Lo mah! Itu, tuh. Liat nggak lo, cewek di depan gerbang itu." Arsha menunjuk seorang gadis yang tengah berdiri dengan wajah kesalnya.

"Itu? Cewek yang itu?" tanya Jevan yang diangguki oleh Arsha. "Emang napa sama tuh cewek? Lo naksir sama dia?"

"Nggak, ah. Gue aja gak kenal sama tuh cewek," jawab Arsha dengan santai.

"Trus lo ngapain nunjukin tuh cewek sama gue, ogebb?" Kakinya menendang tulang kering Arsha, gemas dengan tingkah sahabatnya.

"Sakit, njirr!" Arsha merasakan perih di tulangnya akibat tendangan Jevan yang cukup keras.

"Itu, cewek yang gue temui di depan toilet tadi," ucap Arsha menjelaskan.

"Itu cewek yang bikin lo penasaran? Make pelet apaan dia, sampe bisa bikin lo penasaran," heran Jevan.

"Mulut lo tuh, ya. Gak ada remnya tau, nggak!"
"Tau ah. Sana, yuk!" ajak Arsha.

Sedetik kemudian dia sudah menaiki motornya kembali lalu pergi menghampiri cewek didepan gerbang itu. Jevan pun hanya bisa menghela pasrah dan menyusul Arsha.

AIYARSHA #AlisonSeries1[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang