"Apa kabar?"
Mulut Aiy mengatup seketika. Bagaimana bisa cowok di hadapannya ini berdiri dengan tegap? Bukannya ....
Cowok itu tersenyum tulus. "Gue minta maaf. Gue udah maafin lo."Aiy tak dapat menahan dirinya untuk tak memeluk cowok itu. Perlahan, air mata jatuh ke pipinya.
"Maafin gue," isak Aiy. Dia seolah menemukan bagian dari dirinya yang hilang. Arsha mengelus lembut punggung Aiy.
"Nggak, Sayang. Lo nggak salah." Arsha melepaskan pelukannya. Dia menatap Aiy dengan penuh kerinduan. Arsha Menangkupkan kedua telapak tangannya di pipi Aiy. "Gue udah maafin lo. Berhenti buat salahin diri lo lagi. Oke?"
Aiy mengangguk dengan mata sembab.
Arsha mengecup singkat puncak kepala Aiy, lalu kembali menarik Aiy ke dalam pelukannya. Memberikan kenyamanan bagi gadis itu. Dekapan ini, dekapan adalah dekapan yang selalu dia rindukan, dari sosok yang sangat dia rindukan. Sosok yang ceria, baik dan sosok yang mencintainya dalam kesederhanaan. Dia merindukan sosok Arsha yang seperti ini.Tangisnya kembali pecah. Arsha membelai rambut hitam Aiy lembut. Matanya mengerling ke arah Zara yang sudah tersenyum di belakang Aiy. Mata itu mengisyaratkan kata 'terima kasih' padanya. Zara hanya mengangguk sambil terus tersenyum.
Tiba-tiba, sebuah rangkulan tangan di pundaknya membuat tubuh Zara tersentak. Zara menoleh ke samping dan sudah menemukan sosok pacarnya sedang tersenyum ke arahnya. "Aku kangen," ungkap Jevan.
Zara kembali tersenyum. "Aku juga." Jevan terkekeh lalu mengacak-ngacak puncak kepala Zara gemas.
"Aku udah nggak menghalangi hubungan mereka lagi. Sekarang aku tau, kalo Aiy beneran sayang sama Jevan." Zara menoleh ke arah Jevan. Begitu juga dengan Jevan. "Itu semua karena kamu. Kamu udah mengirimkan buktinya. I proud of you, my dear."
Zara terkekeh. "Thank's. But, just proud?"
"Nope. I love you, my dear. You're a perfect girl--" Jevan menggantungkan ucapannya. Dia meraih telapak tangan Zara untuk di genggamnya. "-to me. Just to me. 'Cause you only mine and always mine."
Zara merasakan pipinya memanas. Ini bukan pertama kalinya Jevan bersikap manis. Tapi setiap kali Jevan begitu, dia selalu merasakan pipinya memanas dan ratusan kupu-kupu berterbangan di perutnya.
"Baper." Jevan menyolek hidung Zara.
Zara membuang arah pandangnya. Jevan terkekeh kecil. "Kunci mobil kamu mana?"
"Buat?"
"Biar aku yang nyetir."
"Aiy?" Zara menunjuk sahabatnya yang masih bersama Arsha.
"Dia sama Arsha. Udah sini, biar aku yang nyetir." Zara memberikan kunci mobil di tangannya.
Jevan membawa Zara mendekati Arsha dan Aiy. "Hai, Ay," sapa Jevan.
Aiy menoleh. "Oh, hai," balas Aiy canggung.
J
evan tersenyum singkat. "Maaf soal kemarin. Gue khilaf."
Aiy menarik bibirnya untuk tersenyum. "Nggak apa-apa. Gue ngerti. Kalian berdua selalu melakukan yang terbaik buat kita."
"Apa itu artinya gue di maafin?" Aiy mengangguk yakin. "Makasih." Aiy hanya mengangguk kembali.
“Oke, deh, kalo gitu gue sama Zara duluan. Mau pacaran."
Zara tersenyum. "Kita duluan, ya, have fun.""Sip." Keduanya pun memasuki mobil yang tak jauh dari lokasi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
AIYARSHA #AlisonSeries1[COMPLETED]
Fiksi Remaja#1sepatu (10 Februari 2020) #2tf #10loveable #6highschoolseries #31wattpadindonesia * * Cewek berparas cantik, berambut panjang, berkulit putih, membuatnya banyak disukai oleh semua cowok karena penampilannya yang bisa dibilang hampir...