KAYLA TRANNIA MILLER

6.3K 241 53
                                    

Sejak Aiy melawan Alexa di kantin, dirinya dan Zara semakin lebih dekat dengan Arsha dan Jevan.

Contohnya seperti sekarang ini, mereka sedang makan bersama di kantin yang menimbulkan banyak decakan iri dari para kaum hawa.

Tentu saja yang mengajak Aiy untuk makan bersama kedua cowok di hadapannya ini adalah Zara. Gadis itu sangat maniac pada kedua manusia ini.

"Oh iya, gue belum tau nama lo. Nama lo siapa?" tanya Jevan pada Zara.

Zara yang ditanya seperti itu hanya tersenyum. Zara sendiri tidak percaya bahwa dia bisa mencapai titik ini. Mimpi apa dia sampai Jevan bisa bertanya seperti itu padanya. Oke ... ini terlalu berlebihan. Tapi memang seperti itulah nyatanya.

Jevan bingung melihat Zara. Bukannya menjawab pertanyaannya, Zara malah senyum-senyum tidak jelas di depannya membuat Jevan sedikit bergidik.

"Mm ... halo."

Jevan mengibas-mengibaskan tangannya didepan wajah Zara mencoba untuk menyadarkan gadis itu.

"Gue cuman nanya nama lo. Bukan minta lo buat jadi pacar gue," sambung Jevan.

"Eh, maaf. Ma ... maaf."

Zara sedikit gelagapan karena gugup. Sungguh ini sangat memalukan.

"Pecicilan banget sih lo," cibir Aiy.

"Jadi nama lo siapa?" ulang Jevan untuk yang kedua kalinya.

"Kenalin nama gue Zaraya Litavian, kelas XI IPA 1, temen sebangku Aiy plus sahabatnya," papar Zara dengan lengkap.

"Za, dia cuman nanya nama lo doang, kok. Gak usah berlebihan."

Zara mencebikkan bibirnya kesal karena Aiy selalu mempermalukan dirinya di depan Arsha dan Jevan. Image-nya sudah hancur di depan kedua cowok most wanted Ganesha.

"Heboh banget sih, lo. Suka-suka gue, dong. Sirik aja." Zara mengibaskan rambutnya untuk menetralisir rasa gugupnya.

"Idih, males banget."

Arsha hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah Zara yang sepantaran dengan cewek-cewek lain di sekolahnya.

Lalu mereka melanjutkan makan dan meja pun kembali hening

"Oh ya Van, lo nanti langsung ke rumah gue, atau pulang dulu?" tanya Arsha memecahkan keheningan.

"Gue langsung pulang kayanya. Soalnyakan kado buat Kay dianter ke rumah gue."

"Oke deh."

Arsha menyeruput es jeruknya yang tinggal setengah. Makanannya sudah habis dia santap dan dia merasa sudah kenyang.

Seperti teringat akan sesuatu, Jevan mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu disana.

Arshaksa

Lo nggak ajak Aiy ke pesta ultahnya Kay?

Arsha merasakan ada sesuatu yang bergetar di sakunya. Dia mengeluarkan ponsel dan melihat sebuah pesan dari Jevan tertera dengan jelas di bar notifikasinya. Lalu Arsha mengetikkan sebuah balasan disana.

AIYARSHA #AlisonSeries1[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang