THE SECOND FACT

2.8K 106 8
                                    

"Jadi aku bukan anak kandung kalian?" Setelah Ify menceritakan semuanya, Sasa tertegun.

Sementara Aiy, dia membeku. Astaga, fakta apa lagi ini? Siapa sebenarnya kembaran gue?

"Jadi Mami, Aiy emang beneran punya kembaran?" tanya Aiy. Matanya menerawang kosong.

"Iya, Ay. Lo punya kembaran. Tapi nggak ada yang tau kembaran lo dimana," jawab Sena.

Mereka semua sedang duduk di sofa ruang tamu. Semua sibuk dengan pemikiran masing-masing.

"Dimana Amara sekarang? Apa kabar Mama kamu?" tanya Ify memecah keheningan.

Air mata Sasa meluncur pelan. "Ma--mama ... mama udah nggak ada. Mama udah pergi setahun yang lalu karena serangan jantung," lirih Sasa.

"Astaga Amara!" Ify menutup mulutnya tak percaya. "Kok bisa?" Kini matanya pun sudah mengeluarkan air mata saat mendengar fakta tentang sahabatnya.

"Papa selingkuh karena mama nggak bisa punya anak," lanjut Sasa.

"Ya ampun, Amara. Terus kamu gimana? Tinggal sama siapa?"

"Temen. Kebetulan orang tuanya mau ngasih Sasa tumpangan. Untuk biaya lainnya, orang tua temen Sasa, Wendy dan Voni, mereka bersedia membiayai Sasa. Kebetulan, Sasa mendapatkan beasiswa. Jadi sekolah Sasa gratis," terang Sasa.

"Ya ampun, Sasa." Ify beranjak memeluk Sasa dengan erat. Sasa merasakan pelukan sosok ibu yang sudah lama pergi dari sisinya. Walaupun hanya ibu tiri, tapi Sasa sangat menyayangi Amara. Tangis Sasa pecah.

Ify melepaskan pelukannya. Dia menghapus air mata Sasa. "Kamu tinggal disini aja, ya. Kebetulan banyak kamar kosong. Biasa untuk tamu atau keluarga kalau dateng. Tapi kamu pake aja satu. Nggak apa apa kan, Pi?"

Dev yang sedari tadi hanya menyimak, memandang istrinya yang sudah melihatnya dengan tatapan memohon. "Iya, boleh." Dev menyunggingkan senyum kecil.

"Makasih Om, Tante. Tapi Sasa nggak mau merepotkan," tolak Sasa.

"Nggak apa-apa. Mulai sekarang, kamu panggil Tante dan Om, Mami dan Papi. Kami akan merawat kamu Sasa, sampai kamu menemukan orang tua kandung kamu," tukas Ify.

"Makasih, Mami." Sasa memeluk Ify kembali.

"Ay, sok baik, tuh," bisik Zara.

"Diem, ah, lo!"

Sasa merasakan rasa bersalah yang begitu mendalam. Dia telah mem-bully dan meneror orang yang salah. Justru keluarga orang itulah yang akan merawatnya. Lalu Ify? Wanita itu sangat baik padanya. Sasa semakin merasa bersalah.

"Tunggu!"

Ucapan Arsha mengundang tatapan dari semua orang disitu. Semua menatapnya dengan tatapan bingung. "Kalau lo bukan kembaran Aiy, itu berarti lo salah menyakiti orang, Sa. Terus apa tanggung jawab lo udah bikin hidup Aiy menderita di sekolah. Lo bahkan bikin dia trauma berat karena perbuatan lo."

"

Iya. Karena lo, Aiy dibenci satu sekolah dan sempat di skors juga," lanjut Zara. Jujur saja, Zara masih memendam dendam kesumat pada Sasa.

Mampus! Mereka membeberkan semuanya. Mati gue. Mana ada Papi lagi. Aiy menggigit bibir dalamnya sambil meremas remas jarinya yang sudah mulai berkeringat.

"Hah? Teror apa?" tanya Dev.

"Jadi gini, Om. Karena Sasa ngiranya kalo Om sama Tante lebih memilih Aiy dan membuang Sasa, Sasa jadi menumpahkan semua dendamnya ke Aiy. Katanya Aiy harus merasakan apa yang dia rasakan. Eh, tau-taunya, malah salah orang," jelas Jevan.

AIYARSHA #AlisonSeries1[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang