Angin menerpa wajah Aiy saat dia dan Arsha dalam perjalan pulang menuju rumah. Karena sedari tadi mereka hanya diam dan bergelut dengan pikiran masing-masing, Arsha mencoba membuka obrolan. "Aiy!" panggilnya cukup keras.
Dengan panggilan seperti itu, harusnya Aiy dengar, dong. Toh, mereka juga lagi di lampu merah. Arsha kembali memanggil Aiy, sambil menggoyangkan sedikit tubuhnya. Tapi pacarnya itu tetap tak bergeming sama sekali. Saat lampu hijau kembali menyala, Arsha kembali menjalankan motornya bersama dengan kendaraan yang lainnya.
Arsba bingung. Apa yang sedang di pikirkan Aiy sampai-sampai harus melamun di jalanan seperti ini? Itu berbahaya. Sebuah ide gila terlintas di pikiran Arasha. Arsha tau, efeknya akan sangat menyakitkan bagi telinga tapi, ide ini mungkin patut di coba.
Arsha menambah kecepatan motornya dan ketika tiba di tempat yang tidak cukup ramai, dia me-rem motornya secara mendadak. Hal itu benar-benar sesuai ekspetasinya. Aiy memeluknya secara spontan dengan erat. Itu berhasil mengeluarkan seringaian jahil di wajah Arsha.
Aiy terkejut. Spontan saja dia memeluk pinggang Arsha erat. Saat mendengarkan kekehan dari Arsha, Aiy langsung sadar kalau dirinya dikerjain. Dia langsung melepaskan pelukannya. "Ay, kok di lepas? Peyuk agi dong," ujar Arsha dengan suara sengaja di imut-imutkan.
"Kamu ngerjain, kan?"
Arsha tertawa puas. "Habisnya kamu di panggilin dari tadi nggak nyahut. Mikirin apa, sih?"
Aiy bergumam sebentar. Namun, akhirnya dia menggelengkan kepalanya. "Nggak. Nggak mikirin apa-apa."
Arsha hanya menghela napas. “Kamu kalau ada masalah jangan di pendem. Ceritain ke aku. Itu gunanya ada aku.”
Aiy menggangguk pelan. “Iya.”
Keduanya kembali diam. Tak lama kemudian, Arsha menghentikan motornya. Karena Aiy tak kunjung turun juga, Arsha kembali mengganggu Aiy. "Ay, udah sampe, lho. Nggak mau turun? Kenapa? Nggak mau pisah sama aku?" goda Arsha.
Aiy tersadar dan melihat sekelilingnya. Ternyata sudah sampai di depan gerbang. "Apaan, sih."
Aiy turun dan melepaskan helm-nya lalu memberikannya pada Arsha. "Udah, ya. Kamu istirahat. Jangan banyakan melamun."
Aiy tersadar akan tujuannya tadi pagi. Dia kembali memanggil Arsha yang sudah bersiap-siap meninggalkan rumahnya. "Sha!"
Arsha kembali menoleh. Lalu senyum jahil kembali menghiasi wajahnya. "Tuh, kan, nggak mau pisah. Apa aku bilang juga."
"Bukan itu."
"Jadi apa, dong?"
"Mm ..., kamu tunggu disini bentar, ya. Aku kedalam dulu ganti baju. Tungguin, jangan kemana-mana."
Arsha mengangguk walaupun masih bingung. Aiy segera membuka gerbang rumahnya cepat-cepat dan berlari menuju rumahnya.
Arsha menunggu Aiy dengan sabar. Sambil menunggu, Arsha berselancar di media sosial miliknya. Awalnya dia membuka aplikasi WhatsApp miliknya. Banyak sekali chat masuk. Dari grup dan dari beberapa nomor yang tidak dia kenali.
Dia tak pernah membaca satu persatu isi chat itu. Namun entah kenapa, dia penasaran dengan sebuah foto profil WhatsApp sebuah nomor tak dikenal. Foto profil itu sangat dia kenali. Chat yang dikirimkan oleh orang itu hanya 3 kata.
+6285695xxxx
Hai, Arsha.
I miss you:*
Do you miss me?
Arsha mengernyit. Darimana dia dapet nomor gue? Dengan buru-buru, Arsha mengarsipkan chat itu tanpa membacanya. Daripada Aiy salah paham, kan, jadinya nanti makin runyam.
T
KAMU SEDANG MEMBACA
AIYARSHA #AlisonSeries1[COMPLETED]
Fiksi Remaja#1sepatu (10 Februari 2020) #2tf #10loveable #6highschoolseries #31wattpadindonesia * * Cewek berparas cantik, berambut panjang, berkulit putih, membuatnya banyak disukai oleh semua cowok karena penampilannya yang bisa dibilang hampir...