SUSPICIOUS

2.9K 126 2
                                    

Zara menjatuhkan kepalanya diatas meja. Hari ini mereka free class karena guru mereka sedang dalam urusan. Zara merasa sangat bosan. Alhasil, dia memilih untuk gabut sendiri. Sementara Aiy, sudah pasti sibuk dengan barang-barang keramatnya. Jika Zara mengganggunya, maka siap-siaplah dia untuk dimakan hidup-hidup. Novel dan musik, adalah 2 hal yang selalu menjadi terutama jika Aiy sedang dalam keadaan gabut seperti ini.

Ting!

Sebuah pesan masuk dari WhatsApp milik Aiy. Aiy meletakkan novelnya dan meraih ponselnya di meja. Nama ‘Arshanya Aiy <3’ tertera di bar notofikasinya. Jika kalian berpikir Aiy yang membuat nama Arsha seperti itu secara sukarela, maka kalian salah. Arsha yang memaksanya dengan iming-iming akan menggendongnya keliling sekolah jika Aiy tidak mau. Akhirnya dengan segala kepasrahan hati, Aiy membiarkan Arsha melakukan sesukanya di ponsel miliknya.

Arshanya Aiy <3

Nanti jalan, kuy.

Kemana?

Mall gimana?

Oke.

Ajak Zara sama Jevan juga, ya?

Terserah.

Nanti pulang dulu atau gimana?

Langsung aja.

Oke.

Aiy menutup ponselnya. Pesan terakhir Arsha hanya di read-nya saja. Aiy lalu beralih menatap Zara yang tengah memegang-megangi rambutnya. "Lo ngapain, sih?"

Zara menatap Aiy malas. "Ngitungin rambut gue. Siapa tau aja bisa menghilangkan kegabutan gue yang hakiki ini."

"Gaje lo!"

"Tuh, kan, gara-gara lo, sih. Gue jadi lupa. Tadi udah seratus tiga lima, apa seratus tiga enam, ya? Aissshhh!" kesal Zara. Zara mengacak-acak rambutnya malas.

"Udah, ah. Gak jelas banget lo, sumpah."

Zara menatap Aiy kesal. "Lo apaan, sih, ganggu gue? Tumben peduli. Biasanya juga lo bodoamat sama gue."

"Tuh, Arsha ngajakin ke mall. Ngajak lo sama pacar lo juga. Mau, nggak?!" tawar Aiy. Namun dari nadanya terdengar bukan seperti menawarkan.

"Lo nawarin udah kayak mau malak gue. Serem, ih." Zara bergidik sendiri.

"Lo mau, nggak! Tinggal jawab aja susah bener.

"Ih, iya-iya gue mau. Halus dikit napa."

Aiy sudah tak mempedulikan Zara lagi. Aiy kembali memasang earphone-nya dan mengambil novel dilaci meja.

"Lo nggak berubah-berubah. Udah punya pacar juga, masih aja demen sama novel. Emang si novel siapa lo, sih? Suami? Pacar? Bapak? Kakek?" Aiy mengedikkan bahunya cuek.

"Ihhhh!" Zara mengepalkan kedua tangannya gemas. "Gue sanggulin juga lo lama-lama, Ay."

🌿🌿🌿🌿🌿

"Ih, ini fotonya jelek banget. Bener, deh, jelek banget," protes Zara.

"Iya jelek. Karena muka lo kabur, kan, makanya lo bilang jelek?" tebak Aiy.

Zara memberikan cengirannya. "Tau aja lo. Muka gue nge-blur disitu. Foto ulang aja, deh."

"Nggak-nggak! Capek. Mending nyari Jevan sama Arsha. Mereka mana, sih?" Aiy dan Zara keluar dari photo box di timezone.

AIYARSHA #AlisonSeries1[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang