DESTRUCTION

2.7K 114 4
                                    

"Yan, lo yakin mau lakuin itu?" tanya Sena. Mereka berdua kini sedang berada di ruang BK sambil menunggu guru BK, wali kelasnya Aiy Zara, Alexa, Varissa, dan Kepala Sekolah.

Di depan mereka ada sebuah jus jeruk yang dipesan dari kantin. Sepertinya mereka adalah tamu istimewa. Sean menyesap jusnya. "Yakin."

"Apa nggak terlalu berlebihan menghukum mereka seperti itu?" tanya Sena tak yakin.

"Gue rasa itu hukuman yang pas. Mereka sudah keterlaluan," jawab Sean.

"Tapi Yan--"

"Maaf Tuan dan Nona Alison, karena sudah menunggu terlalu lama," ujar kepala sekolah begitu dia tiba di ruang BK. Kepala sekolah, 3 wali kelas dan juga guru BK memasuki ruangan itu.

"Never mind."

"Baiklah Tuan. Apa yang Tuan dan Nona ingin kami lakukan?" tanya Kepala sekolah.

"Saya sudah menjelaskan kemarin tentang kejadian yang menimpa Aiy dan Zara akibat ulah 2 murid kalian itu, kan?" Sean mengatakannya dengan pelan tapi dari nadanya, mereka semua tau bahwa itu bukan pertanda yang baik.

"Saya tau. Kami sudah memanggil orang tua dari kedua murid-murid itu."

"Bagus. Hanya 1 yang saya inginkan." Sean menjeda kalimatnya membuat semua orang di ruangan itu menunggu.
"Saya rasa akan saya beritahu ketika orang tua mereka datang saja," lanjut Sean.

"Baiklah."

Akhirnya mereka menunggu selama kurang lebih 20 menit. Selama 20 menit itu, tidak ada yang berani membuka suara, kecuali Sean dan Sena yang bertanya. Sampai akhirnya ....

"Maaf, Pak. Saya sedikit terlambat." Seorang pria tinggi dengan jas dan celana hitam datang dengan terburu-buru. Di tangannya, tas kerja miliknya masih menggantung. Sepertinya pria itu baru selesai rapat.

Sean tersenyum sinis. Lalu disusul lagi oleh seorang pria dengan penampilan yang sama. Jas hitam, kemeja putih dan celana senada dengan warna jasnya. Sean semakin melebarkan senyumnya. Sementara Sena sudah merapalkan doa agar kembarannya yang satu ini tak melakukan hal yang tadi diucapkannya.

Kedua mata pria kantoran tadi, terbelalak saat melihat 2 orang yang sangat di kenali oleh mereka.

"Tuan Sean? Nona Sena?" serempak keduanya.

Semua orang di ruangan itu bingung mendadak, terkecuali Sena yang memang sudah mengetahuinya.

"Kalian terlambat. Silakan duduk," suruh Sean.

Mereka segera duduk dengan perasaan yang sedikit takut. Mengapa kedua orang itu ada disini?

"Tuan dan Nona, apakah kalian mengenali kedua pria ini?" tanya guru BK.

"Oh, yah, tntu kami mengenalinya. Pak Hendra dan juga Pak Okto. Benar, kan?" Kedua pria itu tak menjawab.

"Jadi, yang mana orang tua Varissa, dan yang mana orang tua Alexa?" tanya Sena.

"Saya orang tua Varissa," jawab pria bernama Hendra itu.

"Saya orang tua Alexa."

"Baiklah. Saya tidak mau mengulur waktu lagi, karena banyak hal yang harus saya kerjakan. Saya mohon pada kepala sekolah untuk menceritakan apa yang terjadi pada kedua adik saya," pinta Sean.

Kepala sekolahpun mulai menceritakan semuanya. Lengkap tanpa ada yang dikurangi, ataupun ditambahi. Kedua pria itu tampak terkejut dengan apa yang dilakukan oleh kedua putri mereka pada adik dari Sean dan Sena. Tapi ada hal lain yang membuat mereka takut. Mereka harap, kedua orang ini tidak melakukannya.

AIYARSHA #AlisonSeries1[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang