JEAOLUS AGAIN

3.1K 134 1
                                    

Arsha bercermin sekali lagi untuk mengecek penampilannya. Sudah sempurna. Dia merapikan rambutnya sedikit lagi. Perfect. Sebuah senyuman terukir di bibirnya. "Kalo di liat-liat, gue nggak kalah ganteng sama anggota be--be-- apa, dah. Ah, betees. Dih, kayak nama penyakit. Diabetes." Arsha terkikik sendiri mendengarnya "Gue tinggi, mancung, putih, sultan juga. Nggak kalah imut juga sama si Jongkok Jongkok itu."

Arsha mencoba beberapa pose aegyo Jungkook yang pernah di liatnya di wallpaper beranda teman sekelasnya. "Tuh, muka gue baby face banget. Kalo soal nyanyi sama dance mah, bukan keahlian gue." Setelah puas menggila di depan kaca, dia turun ke ruang makan untuk sarapan.

"Pagi Bundanya Arsha yang paling cantik seduniaaaa," sapa Arsha ceria.

"Pagi," jawab Gina seadanya.

"Kay nggak di sapa?" Suara imut milik seorang cewek mungil terdengar di balik meja makan.

Arsha menoleh pada Kay dan langsung menggendongnya tinggi-tinggi. "Di sapa dong. Pagi princess-nya Kakak."

Kay terkikik sejenak. Setelah itu, Arsha kembali menurunkan Kay ke tempatnya semula. Gina sedikit bingung dengan putranya pagi ini. Bangun tanpa di bangunin, turun dengan ceria seperti tidak ada beban. Hidayah apa lagi yang didapatkan Arsha pagi ini?

"Kamu kok ceria banget. Biasanya kalau mau ke sekolah, nggak pernah semangat. Pura-pura sakit. Malah pernah pura-pura pingsan di kamar mandi. Bunda kira AC di kamar kamu kurang dingin, makanya sampai rebahan di kamar mandi. Ternyata karena males ke sekolah. Ada apa?" tanya Gina bingung.

"Ah, nggak apa-apa, Bunda. Mood Arsha lagi bagus pagi ini."

Arsha duduk di kursi makan sambil menunggu roti yang sedang di buatkan Gina untuknya. Gina meletakkan selembar roti di piring Arsha, beserta dengan susunya di meja. Arsha segera melahapnya.

"Kak, Kay mau jalan-jalan," pinta Kay.

Permintaan Kay yang tiba-tiba, membuatnya berhenti meneguk susunya. Pandangannya teralih pada adik kecilnya yang sedang menatapnya dengan mulut penuh roti. "Kay mau jalan-jalan kemana?"

"Mm ... kemana, ya?" Kay mencoba berpikir, mencari tempat hiburan yang seru. "Ke taman bunga. Kay mau kesana."

"Oke. Kapan?"

"

Hari ini," kata Kay dengan semangat.

"Kay, kamu ujian besok sayang. Jadi harus belajar. Gimana kalau Minggu aja," usul Gina.

"Iya. Minggu aja, ya, Kay."

Kay sedikit kecewa, tapi dia mencoba untuk tersenyum. "Oke, tapi ajak kakaknya Kay, ya." Kay menatap Arsha dengan mata berbinar.

"Siapa?"

"Kak Aiy. Kemarin kita nggak jadi jalan-jalan bareng."

Mendengar nama Aiy disebut, Arsha jadi teringat akan janjinya. Buru-buru Arsha menghabiskan sarapannya. "Eh, Bunda. Arsha berangkat duluan, ya."

Arsha menyalami bundanya buru-buru dan mengambil tasnya lalu pergi dengan berlari menuju halaman rumahnya.

Gina sedikit terkejut. Dia hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah putranya yang satu itu. "Kay, Bunda ambil kunci mobil dulu, ya. Habis itu kita langsung berangkat." Kay mengangguk lalu meneguk susunya yang tinggal seperempat.

🌿🌿🌿🌿🌿

"Aduh, Arsha kemana, sih? Udah mau telat ini." Aiy berjalan mondar-mandir di ruang tamunya dengan tas tersandang di bahunya.

AIYARSHA #AlisonSeries1[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang