FIRST FACT

3.1K 127 9
                                    

Sudut bibir Sasa terangkat satu. "Lo nggak tau sebuah fakta, kan, kalau sebenarnya kita ini kembar."

"KEMBAR? WHAT?"

"Sasa sama Aiy kembar? Jangan becanda, deh."

"Apa? Kembar? Kembar? Saudaraan gitu maksudnya? Yang bener aja."

Perkataan Sasa membuat cengkraman tangan Aiy melonggar. Apa? Kembar? Gue punya kembaran? Nggak mungkin! Mami nggak pernah cerita apa-apa ke gue.

"Lo jangan ngaco. Gue nggak punya kembaran. Jangan bohong, Sa. Sebenarnya tujuan lo ngincer gue itu apa? Ha?" Kali ini nada Aiy sedikit naik.

"Ternyata lo emang beneran nggak tau kalau kita itu kembar." Sasa melepaskan cekalan Aiy. "Tujuan gue ngincer lo? Karena gue pengen lo merasakan apa yang gue rasain. Itu doang," ujar Sasa santai.

"Merasakan apa?" tanya Aiy pelan. "Gue nggak tau apa-apa. Gue nggak ngerti apa pun."

"Sepertinya gue emang harus menceritakan semuanya sama lo." Sasa menatap Aiy dalam. "Tapi nggak disini. Terlalu banyak orang."

"Oke. Kita ke rumah gue." Aiy berjalan membelah kerumunan yang semakin banyak itu. Berjalan dengan perasaan campur aduk. Gue punya kembaran? Sejak kapan?

🌿🌿🌿🌿🌿

Flashback on

"Wah! Selamat, ya. Anaknya udah lahir. Kembar lagi ternyata. Ngeri juga sepak terjangnya, Fy," kata seorang wanita cantik bernama Amara.

"Bisa aja, Mar." Ify tertawa pelan sambil menggendong 1 bayinya yang cantik.

"Tapi bedanya yang ini cewek dua-duanya, ya. Ulululu, sayang. Lucu banget, sih, kamu." Amara bermain dengan bayi satu lagi.

Ify hanya tertawa pelan. Terdengar seperti sebuah paksaan. Ify akan di pindahkan ke rumah sakit besar karena saat ini dia sedang berada di rumah sakit kecil terdekat dari rumahnya. Amara dan suaminya adalah orang pertama yang mengunjungi mereka.

Jadi ceritanya seperti ini. Mengapa Amara dan suaminya bisa tau duluan.

Amara dan suaminya sedang berkunjung ke rumah Ify untuk bertamu sekalian mengunjungi Ify. Amara dan Ify adalah sahabat lama sejak SMP. Mereka dekat karena mereka satu sekolah dan kebetulan rumah mereka sebelahan. Makanya mereka jadi dekat.

Saat sedang asyik bercerita, tiba-tiba Ify merasakan perutnya sakit. Mungkin kontraksi. Karena panik, mereka hanya membawa Ify ke rumah sakit kecil terdekat. Untungnya Dev suami Ify sedang tidak di Sydney.

Mereka mengira bahwa Ify akan melahirkan hari itu juga. Tapi ternyata tidak. Karena itu, Amara dan suaminya izin pulang terlebih dahulu. Besok mereka akan kembali lagi katanya.

Saat Amara dan suaminya pulang, itu sekitar jam 8 malam. 2 jam berikutnya Ify merasakan kontraksi kembali dan ternyata air ketubannya telah pecah. Maka saat itulah Ify melahirkan bayi yang ternyata kembar juga. Seperti janji mereka, Amara dan suaminya kembali lagi.

Maka disinilah mereka sekarang. Ify dan Dev sengaja belum memberitahukan tentang kelahiran bayi mereka pada keluarga. Menunggu dipindahkan ke rumah sakit besar katanya. Makanya hanya Amara dan suaminya saja yang mengetahuinya.

"Mar. Kamu kelihatannya deket banget sama bayi itu," ujar Ify.

Amara menoleh lalu tersenyum tipis. "Iya. Soalnya kamu tau sendiri. Aku udah nggak bisa punya anak lagi. Nggak kayak kamu. Belum sampe 10 tahun nikah, anaknya udah empat aja. Hahaha," tawa Amara. Namun Ify tau, di hati kecil Amara, wanita itu juga sangat menanti-nantikan kehadiran seorang bayi. Namun apa daya karena rahimnya sudah diangkat akibat tumor, wanita itu sudah tidak bisa memiliki keturunan.

AIYARSHA #AlisonSeries1[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang