THE ORIGIN OF SASA

2.7K 159 13
                                    

16 tahun yang lalu.

"Fy, kami pulang dulu, ya. Mau packing barang. Lusa, kan, harus berangkat ke Tangerang," pamit Amara.

"Iya, Mar. Makasih udah nemenin aku disini." Ify menyunggingkan senyum tipis.

"Besok kesini lagi, deh. Soalnya lusa harus berangkat subuh biar sempet check-in di bandara. Jadi kayanya, besok terakhir aku kesini, deh." Amara sedikit menyayangkan hal itu.

Ify dan Amara adalah teman baik. Mereka sering berbelanja bersama, masak bersama atau bahkan liburan bersama. Entah itu keluar kota atau keluar negeri juga mereka jabanin. Tapi karena urusan pekerjaan, Amara dan suaminya harus pindah ke Tangerang. Kalau saja mereka memiliki anak, mungkin Amara akan tetap tinggal di Jakarta.

"Berapa lama kamu di sana, Mar?" tanya Ify.

"Kurang tau, deh. Tergantung pekerjaannya Mas Hary." Terdengar helaan napas berat dari Ify.

"Ya udah, kita pamit dulu, ya. Jaga kesehatan, Fy. Besok aku kesini lagi."

"Oke, Mar. Hati-hati."

"Mas, ayo," ajak Amara pada suaminya yang sedang berbincang pada Dev.

"Oke, sampai besok." Mereka keluar dari ruang rawat Ify yang tidak terlalu besar.

"Sean sama Sena mana?" tanya Ify.

"Mereka lagi beli makanan. Laper katanya." Ify manggut-manggut sebentar.
"Sayang, apa menurut kamu kita udah bisa kasih tau keluarga kalo kamu udah mau lahiran?"

"Kayanya nggak usah dulu. Tunggu aja sampai aku dipindahin ke rumah sakit besar. Biar mereka lebih nyaman gitu kalau berkunjung," ujar Ify.

"Oh, oke. Sepertinya kamu benar." Dev mendekatkan wajahnya pada perut istrinya yang membuncit. "Kamu baik-baik, ya, di dalem perut Mami. Jangan nakal lho, nanti Mami sakit," ucap Dev dengan nada lucu.

Ceklek!

Sean dan Sena masuk dengan sekantung penuh makanan dan tisu.

"Udah balik?"tanya Dev.

"

Udah Pi," jawab Sean.

"Ya udah kalau gitu Papi pulang dulu, ya. Mau ngambil baju-baju Mami. Kalian jagain Mami."

"Oke, Pi. Hati-hati."

"Aku pulang dulu." Dev mencium puncak kepala istrinya singkat. Dev keluar sambil menenteng kunci mobilnya.

Sepeninggal Dev, Sena langsung mendekati maminya. "Mi, mau makanan, nggak?" tawar Sena.

"Nggak, Na. Nanti aja.".

"Oh, oke Mi."

🌿🌿🌿🌿🌿

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi Dev belum tiba juga di rumah sakit. "Papi kok belum dateng, yahm?"

"Nggak tau, Mi. Apa perlu Sena telpon?"

"Nggak usah. Takutnya lagi nyetir jadi nggak fokus. Bentar lagi juga bakal sampai, kok." Sena mengangguk sebagai jawaban.

10 menit berlalu, tapi Dev belum menunjukkan tanda-tanda bahwa pria itu akan datang. Tiba-tiba, "Ssshhh. Aw. Sakittttt!" teriak Ify. Wanita itu memegangi perutnya.

Sean dan Sena langsung mendekati mami mereka. "Mami? Mami kenapa?" panik Sean.

"Aduh, gimana, nih!"

AIYARSHA #AlisonSeries1[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang