LOVE PUZZLE

3.6K 134 0
                                    

Arsha melajukan motornya menuju rumah Jevan. Dia butuh solusi kali ini. Arsha berharap, sahabatnya yang satu itu bisa membantu.

Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit, akhirnya Arsha sampai. Dia segera memarkirkan motornya di halaman lalu masuk ke rumah Jevan begitu saja.

"Eh, Arsha. Kamu dateng?" Suara seorang wanita menginterupsi langkah Arsha.

Arsha mengurungkan niatnya untuk ke kamar Jevan terlebih dahulu dan memilih untuk menghampiri mama Jevan. "Iya, Tante. Lama nggak ketemu," kata Arsha ramah sambil menyalimi mamanya Jevan.

"Nyari Jevan?"

"Iya, Tante," jawab Arsha ramah.

"Jevan ada di kamarnya. Langsung naik aja."

"Oke, Tante. Kalau gitu, Arsha permisi dulu," pamit Arsha. Setelah itu barulah Arsha benar-benar menuju kamar Jevan.

🌿🌿🌿🌿🌿

"Gue kayanya nyerah aja, Van. Gue lelah," adu Arsha pada Jevan yang tengah khusyuk bermain game di ponselnya.

"Lo nggak boleh nyerah, dong. Harus semangat. Gue yakin, Aiy pasti punya perasaan lebih sama lo."

Arsha mengernyit. "Kok lo yakin banget? Dia cerita ke lo?"

"Kagak. Pacar gue yang kasih tau. Waktu Zara bilang lo terluka, ekspresi Aiy benar-benar khawatir," imbuh Jevan.

"Dia cuman khawatir karena dia pikir gue kayak gini karena dia," kilah Arsha.

"Beda, Sha. Khawatir biasa sama khawatir karena ada perasaan lebih itu beda. Lo nggak bisa ngerasain, gitu? Gue aja ngerasain kalo Aiy nyaman sama lo. Nggak peka apa gimana?"

"Ya ... iya, sih. Gue ngerasain itu juga. Tapi gue nggak yakin."

Jevan mematikan ponselnya lalu menatap Arsha. "Sha, cowok itu harus penuh keyakinan. Nggak ada cowok ragu-ragu. Mending gini, deh. Lo cepetan tembak dia. Keburu di pepet si Dika, noh," saran Jevan.

"Tap, Van--"

"Jadilah seperti minion di Mobile Legend, Sha. Walaupun dia kecil dan banyak di sepelekan orang, tapi gue rasa dia yang paling berani. Dia yang duluan maju mendekati turret tanpa rasa takut," ujar Jevan bijak. Jadi, lo harus maju tanpa rasa takut. Hilangkan rasa takut lo dan mulai memikirkan rencana bagaimana caranya lo nembak dia."

🌿🌿🌿🌿🌿

Aiy duduk di kursinya pagi ini. Zara belum datang. Ah, mungkin cewek itu sedang bersama Jevan.

Aiy merogoh earphone dari sakunya untuk memakainya. Biasanya kalo telinga sudah dipasangkan earphone, mata juga sekalian dimanjakan oleh bacaan-bacaan yang menarik seperti novel, contohnya.

Aiy membuka tasnya untuk mengambil sebuah novel. "Kok nggak ada?"

Dia mencari lebih teliti lagi, namun hasilnya tetap sama. "Kemarin gue taruh mana, ya?" Aiy mencoba untuk mengingat-ingat tempat terakhir kali dia menyimpan novel.

"Kalau nggak salah, semalem waktu free class, gue baca. Terus di ajak ke kantin sama Zara, tuh, novel gue taruh di laci. Apa masih di laci, ya?"

Aiy mencoba memeriksa lacinya. Gotchaaa! "Ketemu!" serunya.

Dia menemukan novel dan juga sticky notes persegi berwarna neon tertempel di cover novelnya. Kening Aiy berkerut. "Apa ini?”

AIYARSHA #AlisonSeries1[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang