FIRST DATE

4.9K 178 3
                                    

"AIY! ADA TEMEN LO TUH DILUAR!" teriak Sena dari lantai satu.

Aiy yang mendengar kakaknya berteriak, hanya mengelus dada sambil keluar dari kamarnya. Ia menuruni anak tangga dengan tas ransel kecil hitam di pundak kanannya.

"Lo kalo manggil nggak usah bawa-bawa toa bisa gak, Kak?. Sakit kuping gue," protes Aiy.

Sena menilik pakaian Aiy mulai dari atas hingga bawah. Keningnya berkerut bingung.

"Rapi amet lo. Mau kemana?" tanya Sena.

Aiy meneliti dirinya dari atas sampe bawah. Tidak ada yang istimewa. Ia hanya mengenakan celana jeans hitam dan kemeja transparan biru muda, dengan tank top putih di dalamnya. Kalian bisa bayangin bajunya dia kayak apa.

"B aja, kok."

"Serah lo, deh."jawab Sena. "Mau pergi, ya?"tanya Sena lagi.

"Kelihatannya?"

"Kelihatannya sih, iya."

"Ya udah ngapain nanya!"

Aiy menggertakan giginya kesal. Sena benar-benar membuat harimau yang sedang berhibernasi di diri Aiy menjadi terbangun.

"Sama Arsha?"

"Enggak. Sama curut! Udah ah, gue pamit."

Aiy melangkahkan kakinya menuju halaman rumah dan membiarkan Kakaknya tertawa-tertawa tidak jelas sendiri di tempatnya.

"Nasib gue punya Kakak gila," gumam Aiy.

"AIY, UDAH PERMISI BELUM SAMA MAMI?!" teriak Sena.

"Udah!"

Aiy keluar dari rumahnya dengan wajah datar. Tentu saja kedatangan Aiy langsung disambut oleh Arsha.

"Selamat sore calon pacar," sapa Arsha dengan senyum terlebar yang dia punya.

Aiy mendelik tajam membuat Arsha menelan salivanya susah payah.

"Calon pacar mata lo satu."

"Dih, gue bukan dajjal. Mata gue dua, kok."

"Bodo! Lo mau ngajak gue kemana hari ini?” tanya Aiy.

“Lo maunya kemana?”

Aiy mengernyitkan keningnya bingung. “Ya mana gue tau. Kan lo yang ngajak gue jalan.”

Arsha berpikir sebentar sebelum akhirnya berujar, “Gimana kalo kita keliling Jakarta? Mau, gak?”

“Lo ngajak gue jalan tapi lo nggak tau mau bawa gue kemana? Sarap!" cibir Aiy.

“Ya udah kita keliling Jakarta aja. Habis itu makan. Refreshing,” usul Arsha.

Aiy berpikir sebentar. Ya udah lah, ya. Sekalian beli kado Kay.

“Ya udah, ayo.”

🌿🌿🌿🌿🌿

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, dan di sinilah mereka berakhir. Di sebuah tempat makan pinggir jalan.

Kali ini Aiy yang memilih tempatnya. Walaupun di pinggir jalan, tapi dia bisa menjamin makanan di sini bersih dan steril.

"Kita makan disini?" tanya Arsha sambil melihat-lihat kondisi tempat itu.

"Emang napa? Lo nggak suka?"

"Enggak, enggak apa-apa."

AIYARSHA #AlisonSeries1[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang