Aiy duduk di tepi balkon ditemani bulan sabit. "Nggak ada bintang, ya," lirih Aiy kecewa.
Kalau ingat bintang, pikirannya terputar pada malam dimana dia dan Arsha sedang duduk di Ancol memandangi bintang. Aiy menghela napas panjang. Mengingat Arsha, benar-benar membuat dadanya terasa sesak.
Jika dipikir-pikir, sudah dua minggu lamanya Arsha selalu menghindar dari Aiy. Ia selalu berusaha untuk tidak bertemu atau bertatap muka dengan cewek itu. Bahkan, jika mereka tak sengaja bertemu, Arsha bersikap seolah-olah mereka tidak saling mengenal. Banyak siswa Ganesha yang menyadari kerenggangan mereka. Ada yang kepo, ada yang biasa saja bahkan ada yang senang.
Aiy juga bersikap seperti biasa. Tapi sebenarnya, mau tidak mau Aiy harus mengakui bahwa setelah Arsha benar-benar menjalankan ucapannya, ia merasakan ada sesuatu yang kurang setiap harinya.
Tidak ada lagi gombalan-gombalan receh yang biasa di lontarkan Arsha pada Aiy. Senyum manis Arsha yang selalu bisa membuat dunianya teralih dan juga tingkah-tingkah cowok itu yang selalu berhasil membuat dia tersenyum. Tidak ada. Itu semua tidak ada lagi. Aiy harus mengakui bahwa Aiy rindu pada Arsha yang dulu. Yang humoris dan bertingkah konyol. Bukan Arsha yang dingin dan selalu menjaga sikap seperti ini.
🌿🌿🌿🌿🌿
"AIYYYY BANGUNN!!"
Teriakan Sena benar-benar menggelegar di seisi rumah. Sena menarik rambut Aiy dengan brutal. Menyeret gadis itu hingga turun dari kasurnya. "Sakit Senaaaaa!" Aiy berusaha melepaskan tangan Sena dari rambutnya.
"Apa lo bilang?!" geram Sena.
"Apaan, sih?" kesal Aiy. Ia bangkit dari lantai dengan mengusap-ngusap kepalanya yang terasa perih.
"Bangun! Lo nggak liat sekarang udah jam 06:40?!" teriak Sena.
Aiy membulatkan matanya sempurna. Ia melirik jam di nakas dan, "KENAPA GUE NGGAK DI BANGUNIN? HUAA ... GUE TELATTT!" Aiy ngacir ke kamar mandi dengan terburu-buru.
"Lo udah di bangunin, tau. Dasar emang lo-nya aja yang kebo," cibir Sena. Sena menyiapkan seragam Aiy dan sepatunya. "Gue tunggu di bawah."
🌿🌿🌿🌿🌿
Aiy menatap gerbang yang menjulang tinggi di depannya. Aiy menghela napas saat melihat jam di tangannya sudah menunjukkan pukul 07:25. Dia telat 15 menit. Mau masuk, tapi nanti terkena hukuman BK.
Aiy membalikkan badannya untuk berjalan pulang. Namun Aiy tiba-tiba terkejut ketika ia menabrak dada bidang milik seseorang. Seketika tubuhnya menegang saat mengetahui siapa pemilik dada itu.
"Mau kemana?"
"Pu--pulang."
Cowok itu mengernyit. "Kenapa pulang?"
Aiy menunduk menatap kedua sepatunya. "Udah telat."
"Ya udah, sih, kenapa nggak masuk aja?" Cowok itu menarik pergelangan tangan Aiy.
"Tapi Kak--"
"Pak, permisi."
Seorang satpam menghampiri mereka. "Ada apa?"
"Saya mau mengantar adik saya." Sean mengalihkan tatapannya pada Aiy. "Masuk."
"Kak Sean, Aiy mau pulang."
Sean menatap Aiy tajam. "Masuk."
"Iy--iya." Aiy masuk dengan tangn meremas ujung roknya.
"Astaga, Aiy. Tumben kamu telat."
![](https://img.wattpad.com/cover/190046778-288-k159433.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AIYARSHA #AlisonSeries1[COMPLETED]
Teen Fiction#1sepatu (10 Februari 2020) #2tf #10loveable #6highschoolseries #31wattpadindonesia * * Cewek berparas cantik, berambut panjang, berkulit putih, membuatnya banyak disukai oleh semua cowok karena penampilannya yang bisa dibilang hampir...