WAR, DISASTER AND EVIDENCE

3.1K 118 3
                                    

Aiy dan Zara berjalan menuju kelas mereka. Belakangan ini Zara memang sering menjemputnya ke rumah karena Zara tau Aiy sedang butuh dirinya. Well, it's a real friend, right?

Aiy berjalan dengan gontai. Mereka tak banyak bicara. Keduanya hanya diam dengan pikiran masing-masing. Namun belum sampai ke kelas, bisikan-bisikan itu kembali terdengar.

"Eh, katanya Kak Aiy udah putus sama Kak Arsha."

"Eh, iya, bener, tuh. Udah kesebar juga, sih, berita mereka. Akhirnya, ya."

"Anjirr, gak bertahan lama. Seminggu juga kagak sampe."

"Gue juga bilangnya apa. Si Aiy sama Arsha bakal putus."

"Rasain, tuh. Lagian juga songong banget, sih, jadi anak. Sombong."

"Eh, katanya waktu Arsha sakit dia nggak peduli."

"Eh, lo tau, nggak, Aiy di buang sama Arsha. Gilaa, gokil batt, kan. Hahaha."

"Seneng, mah, gue. Biar tau rasa."

"Lo tau dari mana dia di buang sama Arsha?"

"Instastorynya kak Alexa. Gilaa. Kabar mereka putus juga dari situ."

"Terharu gue sama kisah dia. Hahaha."

Aiy jalan sambil menunduk. Dia menggigit bibir bawahnya. Entah kenapa rasanya begitu sakit. Apa lagi saat mengingat kejadian kemarin. Bisakah bumi menelannya secara ajaib? Kenapa akhir-akhir ini orang-orang sangat senang menjadikannya sebagai bahan gosipan?

Zara melirik sahabatnya di sebelahnya. Dia menghela nafas kasar. Zara mengepalkan tangannya dan merapatkan giginya. Jelas Zara geram dengan semua tingkah siswi-siswi sekolahnya. Dengan emosi, Zara mendekati empat orang cewek centil yang sedang menggosipkan Aiy.

"Heh!" bentaknya. "Apa hak lo ngurusin hidup orang lain? Nggak punya kerjaan? Ke rumah gue, kuy. Biar gue jadiin babu lo." katanya sambil menatap empat orang itu dengan tajam.

Aiy terkejut. Lantas dia menoleh dan mendapati Zara sedang menyerang cewek-cewek yang di dengarnya juga sempat membincangkan dirinya. "Za, udah. Nggak usah di tanggepin." Aiy mencoba menarik lengan Zara.

"Dih, apaan, sih, lo? Nggak usah jadi pahlawan kesiangan, deh. Lagian lo ngaca dong. Lo juga ngurusin urusan orang lain. So, we're same, Zara." Cewek yang di ketahui Zara bernama Yuni itu melipat tangannya di depan dada.

"Eh, gue kaya gini sama lo, karena lo udah ngusik sahabat gue."balas Zar tak kalah tajam. Sementara Aiy sudah menarik-narik lengannya agar segera pergi, namun sepertinya Zara tak mempedulikannya.

Cewek itu tertawa dengan gaya mentelnya yang menurut Zara sangat iuwhhh. "Zara ... Zara .... Gue ngusik sahabat lo, bukan lo." Dia menggunakan telunjuknya buat menunjuk wajah Zara. "Jadi yang seharusnya marah itu sahabat lo, bukan lo."

Zara menyinis. "Asal lo tau, siapa pun yang berani mengusik sahabat gue, itu akan menjadi urusan gue."

Zara menarik lengan Aiy untuk segera pergi dari tempat itu. Aiy hanya diam mengikuti Zara yang berjalan di depannya.

"Za."

"Hm."

"Lain kali, jangan lakuin itu."

Perkataan Aiy langsung membuat kaki Zara berhenti melangkah dan berbalik menatap Aiy. "Kenapa?"

"Gue nggak mau lo di benci banyak orang karena gue." Aiy menunduk. Dia merasakan ada sesuatu yang ingin menerobos keluar dari matanya.

AIYARSHA #AlisonSeries1[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang