MASK & REALITY

4.2K 152 0
                                    

"ARSHAAA! BANGUN! UDAH MAU TELAT!" teriak Gina menggelegar.

Arsha menutup kepalanya dengan bantal dan selimut, berniat untuk meredam suara bundanya yang sangat berisik.

Gina semakin berapi-api. Dia menarik selimut Arsha dan menarik rambut anaknya.

"Aduh ... duh! Bun, ampun! Ampun, Bun. Iya iya Arsha bangun."

Gina melepaskan cekalannya dari rambut Arsha, sementara Arsha mengusap-ngusap kepalanya yang terasa sangat perih.

"Ah, Bunda. Orang anaknya masih mau mimpi. Bolos aja deh, Bun," pinta Arsha.

Gina sudah bersiap-siap kembali menarik rambut putranya namun Arsha dengan cepat menghindar.

"Eh, iya. Arsha becanda. Gitu amat. Iya kagak jadi bolos."

Arsha dengan cepat meraih handuknya dan berlari kecil menuju kamar mandinya, sebelum Gina kembali mengamuk. Arsha menggerutu sampai ke kamar mandi.

"Ah, punya bunda gini amat," kata Arsha dengan suara lirih.

"Bunda denger!"

"Eh, enggak, Bun. Maap."

Gina bisa mendengar suara air dari dalam kamar mandi. Itu berarti Arsha sedang mandi. Gina hanya menggeleng pelan sebelum akhirnya meninggalkan kamar putra sulungnya.

"Punya anak gini amat," lirih Gina.

"Arsha denger lho, Bun," teriak Arsha dari dalam kamar mandinya.

"Bagus, biar kamu sadar diri."

Arsha mengelus dadanya berusaha sabar. "Sabar Sha, sabar. Orang ganteng disayang Aiy."

Sebenarnya Arsha ingin bolos saja hari ini. Kejadian semalam cukup melelahkan.

🌿🌿🌿🌿🌿

Sena berjalan ke kamar Aiy, berniat untuk membangunkan adiknya. Namun langkahnya terhenti ketika Sean mencekal lengannya.

"Na, lo mau ngapain?" tanya Sean.

"Mau bangunin Aiy, lha. Hari ini kan sekolah."

"Nggak usah," kata Sean.

"Kenapa?"

Sena mengurungkan niatnya untuk membuka pintu kamar adiknya, berganti menatap Sean dengan bingung.

"Pasti dia masih drop soal yang semalem. Aiy mungkin lelah dan trauma."

"Hm, ya udahlah. Bolos sehari aja dianya."

Sean dan Sena pun berjalan menuju ruang makan untuk sarapan. Mereka akan segera berangkat bekerja. Karena hari ini Aiy tidak sekolah, maka Sena akan pergi bersama Sean. Sena tidak perlu mengantar Aiy ke sekolahnya.

"Eh, bagus banget kali ini Mami nggak di rumah," ujar Sean sambil mengunyah rotinya.

"Kenapa?"

"Kalau ada Mami, bisa panjang nih urusannya Aiy."

Sena pun menganggukkan kepalanya menyetujui perkataan Sean. Jika Ify ada di rumah, maka wanita itu akan sedih melihat anaknya seperti ini.

🌿🌿🌿🌿🌿

Aiy merasakan tidurnya nyenyak kali ini. Apakah hari ini hari libur? Atau hari Minggu? Biasanya kalau hari biasa, pasti mimpinya tidak akan pernah tuntas.

AIYARSHA #AlisonSeries1[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang